Langsung ke konten utama

Review III : Upaya Pemberdayaan KUD dan Daftar Pustaka

 MENINGKATKAN TARAF HIDUP PETANI
MELALUI PEMBERDAYAAN KUD

Oleh :
Wardoyo dan Hendro Prabowo



Upaya Pemberdayaan KUD

Bukan pekerjaan mudah untuk menjadikan KUD sebagai ujung tombak peningkatan
kesejahteraan petani. Ketersediaan pupuk dan sarana produksi pertanian terjamin dengan
harga yang kompetitif. Sementara itu harga gabah yang tinggi pada saat panen gadu dan
harga yang layak ketika panen raya. Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi antara lain :

a. Dukungan modal
Untuk dapat meningkatkan kemampuan  memotong jalur beras dan pupuk diperlukan
modal yang besar. Sementara itu sumber utama permodalan koperasi dari anggota yang
meliputi simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan modal yang besar. UU no. 25 tahun 1992 memungkinkan
menggunakan permodalan dari pihak ketiga selama tidak bertentangan dengan hukum.
Misalnya dari modal ventura, pinjaman bank dan pemerintah melalui APBD dan
APBN.  
Langkah yang paling mungkin untuk mendapatkan dana murah adalah adanya
dukungan modal dari pemerintah melalui APBD dan APBN. Pemerintah Daerah
maupun pusat dapat mengalokasikan dalam bentuk dana bergulir (revolving fund).
Model ini sudah dilakukan oleh Pemda Jembrana Bali, yakni memberikan dukungan
modal kepada LKM dan Koperasi. Program LUEP bukan sekedar dana talangan lagi
namun dijadikan modal penyertaan atau pinjaman lunak pada KUD untuk jangka
waktu tertentu.

b. Profesionalisme pengurus dan manajer
Profesionalisme pengelola koperasi sering dipertanyaan. Ada anggapan bahwa SDM
koperasi adalah SDM afkiran dari dunia usaha dan PNS. Belum lagi ada guyonan
bahwa KUD adalah Ketua Untung Duluan. Anggapan-anggapan diatas harus
dipatahkan dengan pengurus tidak harus pintar namun jujur dan bijak serta memiliki
jiwa kewirausahaan. Disamping itu juga dimungkinkan pengurus menyewa manajer
profesional. Itu bisa dilakukan apabila ada dukungan dana yang kuat. 

c. Kemitraan yang berkelanjutan
KUD juga harus menjalin kemitraan untuk keberlanjutan program-programnya. Disini
KUD harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak perbankan sebagai
penyedia dana, dengan pabrik / gudang pupuk untuk mendapatkan harga yang lebih
murah, menjalin hubungan dengan Dolog/Bulog untuk pembelian beras. 
Ada pengalaman menarik yang bisa dijadikan pertimbangan KUD untuk menjalin
kemitraan dengan perbankan dan pabrik/gudang pupuk. Pada beberapa tahun yang lalu
ada kerjasama antara pupuk gresik dengan produk PONSKA dengan kelompok tani,
sementara pendanaan dari BUKOPIN. Kemitraan ini berjalan cukup baik dimana
petani lancar dalam pengembalian pinjamannya. Pola kerjasama ini yang semestinya
dilakukan oleh KUD.

d. Dukungan dari pemerintah
Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat dari sisi permodalan KUD dan
kebijakan. Pemerintah bisa mengalokasikan dana murah melalui APBD dan APBN
(bukan subsidi). Kebijakan yang dapat diambil pemerintah adalah melakukan
kerjasama dengan pabrik pupuk untuk memberikan akses kepada KUD untuk
mendapatkan pasokan langsung.

e. Dukungan dari anggota
Anggota sudah semestinya mendukung program KUD untuk mewujudkan
kesejahteraan mereka sendiri. Dengan kemampuan KUD membeli gabah petani dengan
harga pantas dan penyediaan pupuk dengan harga bersaing, maka anggota dengan
sendirinya akan senang bertransaksi dengan KUD.

f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan anggota 
Pelayanan yang diberikan KUD kepada anggota seharusnya disesuaikan dengan
kebutuhan anggota. Misalnya, mayoritas anggota adalah petani maka seharusnya
penyediaan pupuk dan pembelian gabah menjadi bisnis utamanya. Berdasarkan data
keuangan salah satu KUD bahwa sumbangan utama pendapatan KUD dari jasa
penagihan dan pencatatan listrik yakni sebesar 67%. Bukankah tujuan koperasi adalah
untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat?





Daftar Pustaka :

[1] Anonim, Harga Gabah Anjlok - KUD Diam, Harian Kompas, 10 Februari 1999
[2] Anonim, Bagaimana agar tak Selalu Terpuruk, Harian Kompas 23 Maret 2000
[3] Anonim, Bantuan Pemerintah untuk Petani dan Perbankan : Perbandingannya Bagai
Bumi dan Langit, Harian Kompas 25 Maret 2000
[4] Anonim, Rantai Penjualan Gabah Tambah Panjang - Petani Makin Tertekan, Harian
Kompas, 07 Mei 2003
[5] Anonim, Menelusuri Anjloknya Harga Gabah, Harian Kompas 12 Mei 2003
[6] Bambang Ismawan dan Setyo Novianto, Keuangan Mikro : Sebuah Revolusi
Tersembunyi dari Bawah, Gema PKM Indonesia, Jakarta, 2005
[7] Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, FEUI, Jakarta, 1999
[8] Hendrojogi, Koperasi ; Azas-azas Teori dan Praktek, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1997
[9] Her Suganda, Petani Mana yang Menjual Gabah ke Penggilingan?, Harian Kompas 02
April 2005
[10] Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KUD Sukodono 2004
[11] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Prenhallindo, Jakarta, 2000
[12] Undang-undang Koperasi no. 25 tahun 1992




Nama/NPM   : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun   : 2EB09/2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Inggris Bisnis 2 : TOEFL

NAMA : MOHAMMAD MIRSAD NPM    : 28211818 KELAS: 3EB09       Test of English as a Foreign Language Test of English as a Foreign Language or TOEFL is a standardised test of English language proficiency for non-native English language speakers wishing to enroll in U.S. universities. The test is accepted by many English-speaking academic and professional institutions. TOEFL is one of the two major English-language tests in the world, the other being the IELTS . TOEFL is a trademark of ETS ( Educational Testing Service ), a private non-profit organisation, which designs and administers the tests. The scores are valid for two years; then they are no longer reported. History In 1962, a national council made up of representatives of thirty government and private organizations was formed to address the problem of ensuring English language proficiency for non-native speakers wishing to study at U.S. universities. This council recommended the development and adminis

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Asia

Nama           : Mohammad Mirsad NPM           : 28211818 Kelas          : 4EB09   ·          Perkembangan Akuntansi di ASIA 1.       Thailand 2.       Japan 3.       Cina 4.       Singapura 5.       Korea Selatan 6.       Indonesia ·          Sistem Akuntansi Thailand Ø   Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi.   Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor   seperti pada negara-negara Anglo-Amerika Ø   Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Thailand adalah Thai GAPP berdasarkan pada IASS dan SAK Ø   Standart akuntansi dikeluarkan oleh ICAAT berdiri pada tahun 1948 Ø   Standar Akuntansi Thailand dan Standar Pelaporan Keuangan yang diumumkan oleh Thailand Federasi Profesi Akuntansi (FAP) sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) diterapkan pada tahun 2011. ·          Sistem A

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1. Definisi Akuntansi     Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. 2. Fungsi Akuntansi     Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Fungsi dasar akuntansi: a. Menciptakan sistem akuntansi b. Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan c. Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian ak