Analisis Dampak Beban
Operasional
Terhadap Tingkat Profit Margin
Pada Unit Usaha Susu Perah
Koperasi Unit Desa (Kud) Sarwa Mukti
Cisarua Bandung
Oleh :
Sheny Amaliah
Universitas Komputer Indonesia
ABSTRAK
Beban operasional
dan profit margin pada KUD Sarwa Mukti cisarua bandung pada periode 2001-2008
berfluktuatif.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak beban
operasional terhadap tingkat profit margin pada KUD Sarwa Mukti Cisarua
Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
deskriptif dan kuantitatif, dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan yang berupa neraca dan ikhtisar keuangan selama 8 tahun
dari tahun 2001-2008 pada KUD Sarwa Mukti Cisarua. Analisis statistik yang
digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, korelasi, koefisien
determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t) dengan bantuan penggunaan program SPSS 14.0 for windows.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
menunjukkan bahwa perkembangan beban operasional yang berfluktuasi menyebabkan
tingkat profit margin yang turut berfluktuasi. Hal ini membuktikan bahwa beban
operasional dapat mempengaruhi profit margin perusahaan. Didalam perhitungan
didapat korelasi pearson = 0,528 dan koefisien determinasiny (Kd) = 28,09% yang artinya
pengaruh beban operasional terhadap profit margin bernilai positif, searah dan
pengaruhnya sedang, sedangkan didalam pengujian hipotesis dengan menggunakan
uji t didapatkan t hitung = 1,523sedangkan nilai
t tabel = ± 2,447 dimana t hitung (1,523) > t tabel (1,895)
yang artinya Ho diterima dan H1 ditolak yang berarti beban operasional
berpengaruh tidak signifikan terhadap Tingkat Profit Margin pada KUD Sarwa
Mukti Cisarua.
Kata Kunci : Beban
Operasional dan Profit Margin
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Dalam pembangunan ekonomi
di Indonesia koperasi merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mendapat
perhatian khusus, disamping badan usaha milik Negara dan badan usaha milik
swasta (BUMS), yang diharapkan dapat berperan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang diharapkan paling cocok dengan kepribadian
bangsa Indonesia karena sebagai wahana ekonomi rakyat koperasi perlu diperkokoh
dimantapkan secara terus-menerus melalui upaya-upaya dan langkah-langkah
pembinaan serta pengembangan yang lebih intensif dan terpadu.
Pemerintah dalam hal ini
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan serta menciptakan iklim usaha
yang sehat bagi pertambahan ekonomi. Hal ini penting agar koperasi mampu
berperan serta dalam membangun dan mengembangkan kesejahteraan anggota pada
khususnya serta masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, koperasi harus mampu
mengembangkan usahanya dengan kepentingan dan kebutuhan anggota yang pada
gilirannya koperasi menjadi kuat dan mampu untuk memberikan pelayanan yang
maksimal.
Laba menjadi hal yang
penting dalam menjalankan perusahaan, karena laba adalah pendapatan yang dapat
digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan terutama dalam melaksanakan
kegiatannya.
Untuk mengukur efisiensi
aktivitas suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dapat
diukur dengan menggunakan ratio profit margin yaitu menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, dan sebagainya, salah satunya adalah
rasio margin laba. Rasio margin laba (profit
margin ratio) merupakan salah satu ukuran persentase dari setiap penjualan
yang menghasilkan laba.
KUD Sarwa Muktisebagai
koperasi yang mengelola 7 unit usaha yaitu:
1.
Unit sapi perah/susu sapi segar
2.
Unit pasteurisasi susu cup
3.
Unit sarana produksi pertanian
4.
Unit produksi mako/konsentrat
5.
Unit listrik
6.
Unit waserda
Dengan ke tujuh unit usaha
tersebut seharusnya koperasi sarwa mukti mendapatkan laba yang dihasilkan
cenderung meningkat dan profit margin pun meningkat karena koperasi Sarwa Mukti
belum mempunyai banyak pesaing. Namun perkembangan perusahaan saat ini masih
belum sesuai dengan perkembangan kebutuhan, ini disebabkan beban operasional
yang fluktuatif namun tidak diikuti dengan kenaikan penjualan yang proporsional
karena tidak diimbangi dengan kenaikan harga yang sesuai.
Permaslahan yang dipaparkan diatas
yaitu kenaikan penjualan yang diperoleh tidak proporsional. Kemudian perusahaan
mencoba untuk menekan beban operasional dengan tujuan meningkatkan laba namun
dalam kenyataannya penjualan bersih setiap tahunnya tidak stabil yang
mengakibatkan laba pun tidak stabil.
Dapat
dilihat bahwa penjualan bersih dari tahun ke tahun tidak stabil bahkan mengalami penurunan, akan
tetapi pada tahun 2005 meningkat itu disebabkan perusahaan dapat menekan beban
operasional dari tahun sebelumnya, dan tambahan penjualan lebih besar dari
tambahan beban operasional yang dikeluarkan, sehingga selisih antara pendapatan
operasional dengan beban operasional menghasilkan laba operasional yang besar
dan menyebabkan profit margin meningkat.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat dikatakan profit margin adalah prosentase laba
operasional yang dihasilkan oleh perusahaan dari setiap tingkat penjualan
tetentu. Sedangkan dalam laporan laba rugi secara all inclusive seluruh elemen
pendapatan dan biaya dilaporkan, sehingga elemen yang tidak biasa juga
dilaporkan. Namun dalam penelitian ini diasumsikan bahwa laba dianalisis dua
unsur terbesar dalam laporan laba rugi yaitu pendapatan operasional dan beban
operasional yang menghasilkan laba operasional. Elemen-elemen lainnya dianggap
tidak diteliti karena sesuai dengan masalah penelitian yaitu adanya beban
operasional yang fluktuatif namun tidak
diikuti dengan kenaikan penjualan yang proporsional dan tujuan penelitian
adalah mengetahui kemampuan perusahaan memperoleh laba dari kegiatan operasional
perusahaan yaitu penjualan.
Berdasarkan penjelasan
diatas penulis tertarik untuk meneliti “Analisis Dampak Beban Operasional
Terhadap Tingkat Profit Margin Pada Unit
Usaha Susu Perah Koperasi Unit Desa (Kud)Sarwa Mukti Cisarua Bandung”.
Nama : Mohammad Mirsad
NPM/KLS : 28211818/2EB09
Tahun : 2012
Komentar
Posting Komentar