Langsung ke konten utama

Review II : Persepsi Masyarakat Desa, Reaksi Masyarakat Desa, Kesimpulan dan Daftar Pustaka



 
PERSEPSI DAN REAKSI MASYARAKAT TERHADAP
KEBERADAAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) SERBA USAHA
DI DESA KELINJAU ULU
KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR

(Public perceptions and reactions to the presence of Village Cooperatives Unit (KUD)
About Business in Kelinjau Ulu Village of Muara Ancalong
Subdistrict East Kutai Regency)


Kaspul Anwar, M. Najib Dan Mursidah
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman



Persepsi Masyarakat Desa Kelinjau Ulu Terhadap Keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) Serba Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 responden memiliki persepsi positif terhadap keberadaan KUD Serba Usaha, 24 responden memiliki persepsi netral dan 9 responden memiliki persepsi negatif terhadap keberadaan KUD Serba Usaha.
 



Gambar 2. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan KUD Serba Usaha di
Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur

Hasil analisis data menunjukkan X2 hitung sebesar 14,308 dan X2 tabel (a = 0,05) sebesar 5,991 dan nilai asymtot signifikan sebesar 0,001 dengan demikian dapat ditentukan bahwa X2 hitung > X2 tabel (a = 0,05) dan nilai asymtot signifikan dibawah 0,05, sehingga pada tingkat kepercayaan 95%, Ho = ditolak dan Hi = diterima yang artinya masyarakat Desa Kelinjau Ulu 76,92% memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan KUD Serba Usaha.
Analisis dapat dilihat pada Lampiran 5.
Persepsi masyarakat terhadap keberadaan KUD Serba Usaha merupakan proses kognitif, dimana hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Thoha (1996), yang menyatakan bahwa persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan dan penciuman.  Proses pemahaman informasi  di Masyaralat Desa Kelinaju Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur dapat terjadi melalui penglihatan yaitu kenampakan dari bangunan KUD Serba Usaha itu sendiri ataupun dari pendengaran.  Di mana proses pemahaman informasi dari pendengaran dilakukan adanya komunikasi antar individu yang terjadi di masyarakat.  Selain itu proses pemahaman informasi tentang KUD Serba Usaha dapat pula terjadi karena adanya usaha untuk memahami atau mengetahui keuntungan dari keikutsertaan masyarakat dalam program yang diselenggarakan oleh KUD Serba Usaha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 responden memiliki persepsi positif, 24 responden memiliki persepsi netral dan 9 reponden memiliki persepsi negatif terhadap keberadaan KUD Serba Usaha.  Hal ini menurut masyarakat Desa Kelinjau Ulu sangat memberikan keuntungan tersendiri karena tujuan yang diberikan oleh KUD yaitu ingin memajukan perekonomian rakyat masyarakat Desa Kelinjau Ulu dan meningkatkan keluarga petani yang ada di desa.
Sebagian besar responden yang memiliki persepsi netral merupakan golongan petani, akan tetapi persepsi netral tersebut lebih ke arah positif, dimana petani dapat terbantukan dalam melakukan usaha transaksi simpan pinjam.  Keuntungan inilah yang dapat dipergunakan oleh petani untuk menambah modal dalam menjalankan usahataninya.




Penelitian juga ada menunjukkan hasil bahwa 9 responden memiliki persepsi negative terhadap keberadaan KUD Serba Usaha. Terbentuknya persepsi negatif ini disebakan adanya perbedaan pemikiran dan ketidaksamaan bidang usaha (golongan masyarakat pedagang).  Ketidaksamaan bidang usaha akan menyebabkan informasi dapat diartikan berbeda oleh mereka.  Hal ini semakin nyata bila komunikasi jarang terjadi.  Sesuai dengan pendapat Thoha (1996), yang menyatakan faktor ketidaksamaan akan banyak mempengaruhi pengorganisasian persepsi.
Persepsi negative yang dimiliki masyarakat di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong terhadap keberadaan KUD Serba Usaha adalah KUD Serba Usaha belum maksimal dalam bersosialisasi dengan masyarakat sehingga masyarakat belum tahu pasti bagaimana cara kerja KUD Serba Usaha.

Reaksi Masyarakat Desa Kelinjau Ulu Terhadap Keberadaan KUD Serba Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28 responden mendukung keberadaan KUD Serba Usaha, 5 responden yang tidak mendukung keberadaan KUD Serba Usaha dan 6 responden yang tidak ada reaksi terhadap keberadaan KUD Serba Usaha.



Gambar 3. Reaksi masyarakat terhadap keberadaan KUD Serba Usaha di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara
Ancalong Kabupaten Kutai Timur

Hasil analisis data menunjukkan X2 hitung sebesar 26,000 dan X2 tabel (a = 0,05) sebesar
5,991 dan nilai asymtot signifikan sebesar 0,000 dengan demikian dapat ditentukan bahwa X2 hitung > X2  tabel (a = 0,05) dan nilai asymtot signifikan dibawah 0,05, sehingga pada tingkat kepercayaan 95%, Ho = ditolak dan Hi = diterima yang artinya masyarakat Desa Kelinjau Ulu 71,79% mendukung keberadaan KUD Serba Usaha.  Analisis dapat dilihat pada Lampiran 6.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28 reponden mendukung keberadaan KUD Serba Usaha.  Bentuk dukungan terhadap KUD Serba Usaha ada yang berbentuk aktif yang berupa menjadi anggota KUD dan ada juga berbentuk pasif (tidak melakukan apa-apa). Mereka yang mendukung secara aktif pada umumnya adalah golongan petani.
Dukungan mereka terhadap keberadaan KUD Serba Usaha didasari oleh persepsi bahwa KUD Serba Usaha dapat membantu petani atau masyarakat secara umum untuk mendapatkan transaksi simpan pinjam dengan bunga yang rendah dibandingkan pinjam kepada rentenir yang ada di desa tersebut.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 5 responden tidak mendukung terhadap keberadaan KUD Serba Usaha dikarenakan kurangnya informasi usaha yang diberikan kepada masyarakat umum tentang cara simpan pinjam di KUD Serba Usaha.  Masyarakat berpikir lebih baik akan melakukan transaksi simpan pinjam ke badan/lembaga keuangan yang ada di Kecamatan ataupun yang ada di Kabupaten daripada meminjam ke KUD Serba Usaha.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa 6 reponden tidak memberikan reaksi apa-apa terhadap keberadaan KUD Serba Usaha karena mereka tidak berpengaruh langsung terhadap keberadaan KUD Serba Usaha dan KUD Serba Usaha tidak ada hubungannya langsung dengan profesi mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.       Masyarakat Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur yang diwakili oleh 39 responden dalam penelitian ini menunjukkan 76,92% berpersepsi positif terhadap keberadaan KUD Serba Usaha.
2.       Masyarakat Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur yang diwakili oleh 39 responden dalam penelitian ini juga menunjukkan 71,79% memiliki reaksi mendukung terhadap keberadaan KUD Serba Usaha.








DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, H. 1993. Teknik penarikan sampel dan penyusunan skala.  Universitas Padjajaran, Bandung.

Basrowi, M.S. 2005. Pengantar sosiologi. Ghalia Indonesia, Bogor.

Edilius dan Sudarsono, 2002. Koperasi dalam teori dan praktek.  Rineka Cipta, Jakarta.

Kansil, C.S.T. 1990. Hidup berbangsa dan  bernegara. Erlangga, Jakarta.

Kartasapoetra, dkk., 1989.  Koperasi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  PT. Bina Aksara, Jakarta.

Monografi Desa Kelinjau Ulu, 2008.

Muslimin, N. 2002.  Evaluasi kinerja koperasi. Tim Sajadah, Jakarta.

Rahmat, J. 1997. Metode penelitian komunikasi. Remaja, Bandung.

Sagimun, 1985.  Metode penelitian survei. LP3ES, Jakarta.

Siegel, 1994. Statistik non parametrik untuk ilmu sosial. Gramedia, Jakarta.

Soemardjan, 1968. Pengantar sosiologi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Sugiono, 2002. Statistik non parametrik. Alfabeta, Bandung.

Suwandi, I. 1982. Koperasi, organisasi ekonomi yang berwatak sosial, Jakarta.

Swasono dan Kamaralsyah, 1987. Panca windu gerakan koperasi. Dekopin, Jakarta.

Taneko, S.B. 1993. Struktur dan proses sosial; suatu pengantar sosiologi pembangunan. Raja Grafindo, Jakarta.

Thoha, M. 1996. Perilaku organisasi; konsep dasar dan aplikasinya.  Rajawali, Jakarta.

Wirasasmita, Y. 1999. Komunikasi dasar dan

profesional.  Remaja Rosdakarya, Bandung.





Nama/NPM   : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun   : 2EB09/2012 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Asia

Nama           : Mohammad Mirsad NPM           : 28211818 Kelas          : 4EB09   ·          Perkembangan Akuntansi di ASIA 1.       Thailand 2.       Japan 3.       Cina 4.       Singapura 5.       Korea Selatan 6.       Indonesia ·          Sistem Akuntansi Thailand Ø   Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi.   Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor   seperti pada negara-negara Anglo-Amerika Ø   Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Thailand adalah Thai GAPP berdas...

tugas 6

Pengaruh Investasi Dalam Perekonomian Suatu Negara Investasi Investasi dalam negeri pada hakekatnya adalah langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi, yang merupakan komponen yang sangat penting dalam menyumbang pendapatan nasional dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga kredit, tenaga kerja dan kurs Rp/US$ terhadap investasi dalam negeri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis ekonometri OLS untuk menentukan faktor- faktor yang mempengaruhi investasi dalam negeri di Indonesia. Analisis ekonometri menunjukan bahwa inflasi dan suku bunga kredit tidak signifikan terhadap investasi dalam negeri, sedangkan dua variabel lainnya yaitu tenaga kerja dan kurs Rp/US$ berpengaruh signifikan terhadap investasi dalam negeri di Indonesia. Saran yang diberikan dalam penelitian ini sebaiknya pemerintah menyediakan pengembangan sistem terpadu seperti dunia pendidikan, pelatihan keterampilan yang sepadan dengan kebutuhan p...

BENTUK BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK YURIDIS PERUSAHAAN Ada beberapa bentuk-bentuk yuridis perusahaan, yaitu: A. PERUSAHAAN PERSEORANGAN 1. Pengertian Pengertian perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki, dan dikelola seseorang. Perusahaan perseorangan banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk perusahaan ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha, misalnya dalam bentuk toko, restaurant, bengkel, dll. Walaupun jumlah perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume penjualan masing-masing relatif kecil jika dibandingkan perusahaan lain. Pada masa sekarang ini pemerintah lebih memperhatikan pengimbangan usaha perusahaan-perusahaan kecil sebagai salah satu strategi pembangunan. o Pengembangan perusahaan kecil melibatkan sejumlah besar sumber daya alam. o Dalam jangka pendek dapat mengatasi masalah pembagian pendapatan yang pincang dan masalah pengangguran. o Mempertinggi kemampuan produktif dari sumber daya manusia, kare...