Pemberdayaan Koperasi
Unit Desa
Melalui Analisis Faktor-Fator Kunci manajemen
Melalui Analisis Faktor-Fator Kunci manajemen
Sulistyo Sidik Purnomo dan Briljan Sudjana
Fakultas Pertanian Universita Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo-Telukjambe, Karawang 41361
Korespondensi : psulistyosidik@yahoo.co.id
Fakultas Pertanian Universita Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo-Telukjambe, Karawang 41361
Korespondensi : psulistyosidik@yahoo.co.id
HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabel laten endogen
berdasarkan hasil analisis variabel laten endogen yang terdiri dari kinerja finansial dan kinerja operasional, dari tujuh indikator yang menerangkan kinerja finansial diperoleh dua indikator yang berpengaruh kuat yaitu keuntungan kotor nilai jual disbanding aset total. Hal ini dapat dijelaskan bahwa KUD adalah lembaga ekonomi yang muti purpose,tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan finansial tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Estimasi nilai jual dibandingkan aset total bertanda negative (-0,27). Membuktikan peningkata rasio antara nilai jual dan pemilikan aset akan mengurangi kinerja finansial. Rasio yang semakin kecil berarti kepemilikan aset relatif besar. Semakin tinggi tingkat kepemilikan aset akan semakin tinggi tingkat kemampuan pelayanan kepada anggota
berdasarkan hasil analisis variabel laten endogen yang terdiri dari kinerja finansial dan kinerja operasional, dari tujuh indikator yang menerangkan kinerja finansial diperoleh dua indikator yang berpengaruh kuat yaitu keuntungan kotor nilai jual disbanding aset total. Hal ini dapat dijelaskan bahwa KUD adalah lembaga ekonomi yang muti purpose,tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan finansial tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Estimasi nilai jual dibandingkan aset total bertanda negative (-0,27). Membuktikan peningkata rasio antara nilai jual dan pemilikan aset akan mengurangi kinerja finansial. Rasio yang semakin kecil berarti kepemilikan aset relatif besar. Semakin tinggi tingkat kepemilikan aset akan semakin tinggi tingkat kemampuan pelayanan kepada anggota
kinerja
operasional dipengaruhi oleh lima indikator yang terkuat yaitu tingkat
pertumbuhan keanggotaan, sumber daya manusia, kualitas pelayanan kepada
anggota, pemenuhan kapasitas produksi, dan inovasi teknologi (Tabel 2). Terdapat
keterkaitan yang erat diantara kelima indikator tersebut. Pertumbuhan
keanggotaan merupakan salah satu bukti adanya kinerja operasional yang baik.
Untuk itu diperlukan personil karyawan dan pengurus yang berkualitas sehingga
dapat memberikan pelayanan kepada anggota dengan baik dan berkualitas, serta
dapat mengadopsi teknologi baru. Pengelolaan unit-unit usaha KUD yang berhasil
umumnya dijalankan oleh manajer yang terampil di bidangnya, dan berkualifikasi
sarjana strata 1.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2002) bahwa keanggotaan berpengaruh negative terhadap keberhasilan usaha dikarenakan komoditas barang dan jasa yang diusahakan KUD belum sepenuhnya terkait langsung usaha individu anggotanya. Melalui pendekatan yang berbeda, penelitian ini dilakukan dengan memilih contoh KUD-KUD dengan capaian keragaan yang baik dan ternyata komoditas barang dan jasa yang dihasilkan terkait erat dengan usaha anggotanya. Dengan demikian kondisi tersebut menguatkan bahwa untuk mencapai keberhasilan KUD komoditas barang dan jasa yang dihasilkan seebaiknya berkaitan erat dengan usaha anggotanya.
analisis keberhasilan usaha KUD yang dibangun berdasarkan tujuh indikator menghasilkan tiga indikator yang berpengaruh kuat yaitu kepuasan, profit margin, dan rentabilitas ekonomis (Tabel 2). Hasil survei tingkat kepuasan menyatakan bahwa para responden agak puas sampai dengan tingkat puas terhadap kinerja KUD. Profit margin cukup tinggi berkisar antara 27% - 28% dan dengan rentabilitas sebesar 2% - 11%
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2002) bahwa keanggotaan berpengaruh negative terhadap keberhasilan usaha dikarenakan komoditas barang dan jasa yang diusahakan KUD belum sepenuhnya terkait langsung usaha individu anggotanya. Melalui pendekatan yang berbeda, penelitian ini dilakukan dengan memilih contoh KUD-KUD dengan capaian keragaan yang baik dan ternyata komoditas barang dan jasa yang dihasilkan terkait erat dengan usaha anggotanya. Dengan demikian kondisi tersebut menguatkan bahwa untuk mencapai keberhasilan KUD komoditas barang dan jasa yang dihasilkan seebaiknya berkaitan erat dengan usaha anggotanya.
analisis keberhasilan usaha KUD yang dibangun berdasarkan tujuh indikator menghasilkan tiga indikator yang berpengaruh kuat yaitu kepuasan, profit margin, dan rentabilitas ekonomis (Tabel 2). Hasil survei tingkat kepuasan menyatakan bahwa para responden agak puas sampai dengan tingkat puas terhadap kinerja KUD. Profit margin cukup tinggi berkisar antara 27% - 28% dan dengan rentabilitas sebesar 2% - 11%
Tabel 2. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel
indikator untuk variabel endogen
Variabel Endogen
|
Indikator*
|
Estimasi
|
Nilai-t
|
Kinerja Finansial
|
1.
Keuntungan
kotor
2.
Nilai jual
disbanding nilai total
|
1,39
-0,27
|
7,73
2,01
|
Kinerja Operasional
|
1.
Kualitas
pelayanan kepada anggota
2.
Sumber daya
manusia
3.
Inovasi
teknologi
4.
Pemenuhan
kapasitas keanggotaan
5.
Tingkat
pertumbuhan keanggotaan
|
0,40
0,71
0,33
0,38
1,23
|
2,78
5,00
2,31
2,65
6,49
|
Keberhasilan Usaha
|
1.
Profit Margin
2.
Rentabilitas
Ekonomis
3.
Kepuasan
|
0,82
0,82
0,96
|
5,07
5,07
5,59
|
Keterangan: *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih
dangan pengaruh nyata dengan nilai-t
> 1,96
Tabel 3. Koefisien dan sumbangan keragaman variabel
indikator untuk sumberdaya KU
Sumber
Daya KUD
|
Indikator
|
Estimasi
|
Nilai-t*
|
Kunjungan pembinaan
|
1. Frekuensi kunjungan Pembina
2. Lama kunjungan
3. Materi pembinaan
4. Jumlah Pembina yang berkunjung
|
0,61
0,76
0,58
0,34
|
4,48
5,61
4,27
2,52
|
Potensi pengembangan usaha
|
1. Bantuan program
2. Pangsa pasar
3. Pemasaran
4. Penelitian dan pengembangan
|
0,42
0,55
0,73
0,73
|
3,13
4,05
5,35
5,34
|
Potensi sumberdaya
|
1. Jumlah penduduk di wilayah kerja KUD
2. Tersedianya infrastruktur
3. Pasokan bahan baku
4. Tingkat pendidikan anggota
5. Sarana transportasi
6. Sarana produksi
|
0,91
0,82
0,34
0,66
0,57
0,49
|
6,05
5,42
2,20
4,31
3,73
3,18
|
Kemampuan
pengelola
|
1. Pengalaman dalam berkoperasi
2. Pelatihan
3. Kecerdasan
4. Motivasi
5. Inisiatif
6. Kepuasan
7. Tingkat pendidikan formal
8. Bantuan manajer
|
0,45
0,25
0,90
1,00
0,61
0,33
0,33
0,39
|
3,18
2,44
6,85
7,79
4,34
2,32
2,26
2,75
|
Keterangan: *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih
dengan pengaruh nyata dengan nilai-t
> 1,96
Tabel 4. Koefisien dan keragama di dalam model struktural
analisis sumber daya KUD
Variabel
|
Kinerja Finansial
|
Kinerja Operasional
|
Kunjungan Pembina
|
Potensi Pengembangan
|
Kemampuan Pengelola
|
Kinerja
Finansial
Kinerja
Operasional
SHU
|
- -
-
-
0,56 3,72
|
B t
0,37 2,58
- -
0,23 1,88
|
B t
0,69 1,14
- -
- -
|
B T
0,33 0,56
0,31
2,39
- -
|
B T
-1,05 -0,99
0,41 3,21
-
-
|
Keterangan: Nilai tercetak tebal adalah nyata (nilai-t >
1,96)
Variable Laten Endogen
a. Sumber Daya KUD
Efektivitas kunjungan Pembina dan potensi pengembangan usaha masing-masing ditentukan berdasarkan empat indikator, sedangkan pemanfaatan potensi sumber daya dan kemampuan pengelolaan KUD diukur oleh masing-masing enam dan sembilan indikator (Tabel 3). Hasil perhitungan menunjukan bahwa kunjungan Pembina dan potensi pengembangan usaha berpengaruh positif terhadap kinerja finansial KUD.
Tabel 4 memperlihatkan bahwa kinerja finansial dan kinerja operasional berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha KUD. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai estimasi sebesar 0,59 dan 0,24.
a. Sumber Daya KUD
Efektivitas kunjungan Pembina dan potensi pengembangan usaha masing-masing ditentukan berdasarkan empat indikator, sedangkan pemanfaatan potensi sumber daya dan kemampuan pengelolaan KUD diukur oleh masing-masing enam dan sembilan indikator (Tabel 3). Hasil perhitungan menunjukan bahwa kunjungan Pembina dan potensi pengembangan usaha berpengaruh positif terhadap kinerja finansial KUD.
Tabel 4 memperlihatkan bahwa kinerja finansial dan kinerja operasional berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha KUD. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai estimasi sebesar 0,59 dan 0,24.
b. Komponen Humanware
komponen humanware yang terdiri dari lima variabel yaitu kreativitas tenaga kerja, orientasi prestasi, orientasi afiliasi, kewirausahaan, dan orientasi integritas waktu, masing-masing dipengaruhi secara nyata oleh tiga sampai empat indikator (Tabel 5). Kemampuan teknis adalah indikator yang paling berpengaruh terhadap kreativitas tenaga kerja. Indikator lainnya seperti keterampilan jangka panjang, menjaga persahabatan dan kerjasama, keinginan untuk bereksperimen, serta orientasi masa depan adalah indikator-indikator terkuat pengaruhnya terhadap masing-masing variabel. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan perencanaan dengan penetapan tujuan prestasi telah dilakukan dengan baik, disiplin, suka tantangan Dan bertanggung jawab, serta berani menanggung resiko. Evaluasi setelah melaksanakan kegiatan yang merupakan kebutuhan umpan balik dijalankan dengan baik melalui laporan pertanggungjawaban yang disampaikan sevara rutin pada rapat anggota Tahunan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan baik karenan juga ditunjang oleh kemampuan teknis yang baik, kreativitas yang cukup, inisiatif yang baik dan motivasi yang tinggi dari seluruh tenaga kerja
komponen humanware yang terdiri dari lima variabel yaitu kreativitas tenaga kerja, orientasi prestasi, orientasi afiliasi, kewirausahaan, dan orientasi integritas waktu, masing-masing dipengaruhi secara nyata oleh tiga sampai empat indikator (Tabel 5). Kemampuan teknis adalah indikator yang paling berpengaruh terhadap kreativitas tenaga kerja. Indikator lainnya seperti keterampilan jangka panjang, menjaga persahabatan dan kerjasama, keinginan untuk bereksperimen, serta orientasi masa depan adalah indikator-indikator terkuat pengaruhnya terhadap masing-masing variabel. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan perencanaan dengan penetapan tujuan prestasi telah dilakukan dengan baik, disiplin, suka tantangan Dan bertanggung jawab, serta berani menanggung resiko. Evaluasi setelah melaksanakan kegiatan yang merupakan kebutuhan umpan balik dijalankan dengan baik melalui laporan pertanggungjawaban yang disampaikan sevara rutin pada rapat anggota Tahunan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan baik karenan juga ditunjang oleh kemampuan teknis yang baik, kreativitas yang cukup, inisiatif yang baik dan motivasi yang tinggi dari seluruh tenaga kerja
c. Infoware
seluruh nilai koefisien dari 16 varibel indikator komponen infoware adalah positif (Tabel 7), berarti 16 variabel tersebut berpengaruh positif terhadap masing-masing variabel laten-nya. Variabel akses informasi lebih berpengaruh positif terhadap variabel kinerja operasional. Informasi yang beragam, banyak dan dimanfaatkan dengan baik akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pengelolaan KUD.
Indikator terkuat dari komponen kemampuan komunikasi adalah umpan balik, yang akan berpengaruh kuat terhadap kinerja finansial (Tabel 7). Perolehan informasi tentang hasil kegiatan akan menambah motivasi bekerja dan mendorong melakukan perbaikan segera bila terjadi kesalahan maupun kekurangan. Namun, akses terhadap informasi dan keterkaitan informasi dengan kepentingan KUD berpangaruh lemah terhadap kinerja finansial
seluruh nilai koefisien dari 16 varibel indikator komponen infoware adalah positif (Tabel 7), berarti 16 variabel tersebut berpengaruh positif terhadap masing-masing variabel laten-nya. Variabel akses informasi lebih berpengaruh positif terhadap variabel kinerja operasional. Informasi yang beragam, banyak dan dimanfaatkan dengan baik akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pengelolaan KUD.
Indikator terkuat dari komponen kemampuan komunikasi adalah umpan balik, yang akan berpengaruh kuat terhadap kinerja finansial (Tabel 7). Perolehan informasi tentang hasil kegiatan akan menambah motivasi bekerja dan mendorong melakukan perbaikan segera bila terjadi kesalahan maupun kekurangan. Namun, akses terhadap informasi dan keterkaitan informasi dengan kepentingan KUD berpangaruh lemah terhadap kinerja finansial
d.Orgaware
Hasil analisis organware (Tabel 8) menunjukan kinerja finansial dan kinerja operasional dipengaruhi secara kuat hanya oleh otonomi kerja dengan estimasi masing-masing 0,61 dan 0,69. KUD adalah pelaku ekonomi denga berbagai jenis kegiatan usaha yang dikelompokan kedalam unit-unit usaha tertentu sesuai dengan bidang usahanya.
Unit-unit usaha KUD mempunyai otonomi kerja yang tegas dan masi-masing unit dikelola oleh seorang manager sehingga dapat mencapai prestasi yang baik. Kenyataan tersebut dibuktikan dengan adanya hasil analisis pada Tabel 9 bahwa otonomi kerja berpengaruh kuat terhadap kinerja finansial dan kinerja operasional. Elemen lain seperti kepemimpinan, pengarahan, keterlibatan organisasi, iklim inovasi, dan kepatuhan KUD terhadap tata tertib organisasi, berpengaruh lemah terhadap kinerja finansial dan operasional.
Hasil analisis organware (Tabel 8) menunjukan kinerja finansial dan kinerja operasional dipengaruhi secara kuat hanya oleh otonomi kerja dengan estimasi masing-masing 0,61 dan 0,69. KUD adalah pelaku ekonomi denga berbagai jenis kegiatan usaha yang dikelompokan kedalam unit-unit usaha tertentu sesuai dengan bidang usahanya.
Unit-unit usaha KUD mempunyai otonomi kerja yang tegas dan masi-masing unit dikelola oleh seorang manager sehingga dapat mencapai prestasi yang baik. Kenyataan tersebut dibuktikan dengan adanya hasil analisis pada Tabel 9 bahwa otonomi kerja berpengaruh kuat terhadap kinerja finansial dan kinerja operasional. Elemen lain seperti kepemimpinan, pengarahan, keterlibatan organisasi, iklim inovasi, dan kepatuhan KUD terhadap tata tertib organisasi, berpengaruh lemah terhadap kinerja finansial dan operasional.
Tabel 5. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel
indikator untuk humanware
Komponen Humanware
|
Indikator*
|
Estimasi
|
Nilai-t
|
Kreatifitas
tenaga kerja
|
1.
Kreativitas
2.
Kemampuan
teknis
3.
Inisiatif
4.
Motivasai
|
0,66
0,82
0,53
0,38
|
4,85
5,97
3,91
2,80
|
Orientasi
prestasi
|
1.
Suka tantangan,
bertanggung jawab
2.
Penetapan
tujuan prestasi
3.
Kebutuhan umpan
balik
4.
Keterampilan
perencanaan jangka panjang
|
0,38
0,54
0,70
0,77
|
2,80
3,96
5,08
5,58
|
Orientasi
afiliasi
|
1.
Bertanggungjawab
2.
Menjaga
persahabatan dan kerjasama
3.
Pelaksanaan
tugas secara efektif
|
0,90
0,97
0,32
|
5,76
6,10
2,05
|
Kewirausahaan
|
1.
Keinginan untuk
bereksperimen
2.
Kesediaan
menerima perubahan
3.
Kemampuan
melakukan inisiatif
4.
Keberanian
menanggung resiko
|
1,40
0,50
0,47
0,29
|
4,91
3,93
3,63
2,19
|
Oriientasi
integritas waktu
|
1.
Kedisiplinan
bekerja
2.
Orientasi
target yang terukur
3.
Orientasi masa
depan
|
0,30
0,92
0,98
|
2,03
6,68
7,13
|
Keterangan: *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih
dengan pengaruh nyata dengan nilai-t
> 1,96
Tabel 6. Koefisien dan keragaman di dalam model struktural
komponen humanware
Variabel
|
Kreativitas
|
Orientasi prestasi
|
Kewirausahaan
|
Orientasi
Afiliasi
|
Orientasi
waktu
|
B T B T B
T B T B T
|
|||||
Kinerja finansial
Kinerja Operasional
SHU
|
0,44
1,24
-
-
0,59
4,24
|
-0,16
-0,47
- -
0,24 2,03
|
0,32 1,93
-
-
-
-
|
-
-
0,36 2,60
|
-
-
0,39 2,92
|
Keterangan: Nilai yang tercetak tebal adalah nyata
(nilai-t > 1,96)
Tabel 7. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel
indikator untuk infoware
Komponen
Infoware
|
Indikator*
|
Estimasi
|
Nilai-t
|
Akses informasi
|
1. Jenis sumber informasi
2. Banyaknya informasi
3. Pemanfaatan informasi
4. Tingkat teknologi informasi
5. Melalui pembinaan dari instalasi terkait
|
0,88
0,83
0,48
0,31
0,56
|
5,73
5,69
3,14
2,01
3,71
|
Keterkaitan
informasi
|
1.
Klasifikasi
informasi
2.
Informasi
internal
3.
Informasi eksternal
4.
Kemudahan
mendapatkan informasi
|
0,67
0,86
0,34
0,60
|
4,85
6,44
2,30
4,26
|
Kemampuan Berkomunikasi
|
1.
Saluran
komunikasi
2.
Kuantitas
informasi yang dikumpulkan
3.
Umpan balik
|
0,36
0,41
1,40
|
2,73
3,13
9,91
|
Keterangan : *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih
dengan pengaruh nyata dengan nilai-t > 1,96
Tabel 8. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel
indikator untuk orgaware
Komponen
Infoware
|
Indikator*
|
Estimasi
|
Nilai-t ”
|
Kepemimpinan
|
1.
Gaya
kepemimpinan
2.
Motivasi diri
dan dorongan berprestasi
3.
Kecerdasan
4.
Kedewasaan
5.
Keluasan
hubungan sosial
6.
Inisiatif
|
0,63
0,81
0,55
0,28
0,59
0,62
|
4,63
6,13
4,07
2,01
7,35
4,57
|
Onotomi dalam
sistem kerja
|
1.
Pendelegasian
tugas dan tanggungjawab
2.
Sistem kerja
informal
3.
Kemandirian
bekerja
|
0,64
0,88
0,33
|
4,53
6,29
2,23
|
Pengarahan
|
1.
Ketepatan waktu
2.
Perencanaan
3.
Pemikiran
strategis
4.
Pengawasan
kinerja
|
0,91
0,37
0,71
0,37
|
2,51
2,51
5,04
2,51
|
Keterlibatan
organisasi
|
1.
Potensi
kemitraan
2.
Peluang
pengembangan
3.
Kepatuhan
pegawai terhadap peraturan
4.
Evaluasi
kinerja kemitraan
|
0,72
0,64
0,98
1,04
|
5,22
4,59
7,47
8,04
|
Iklim inovasi
|
1.
Evaluasi
kinerja perusahaan
2.
Orientasi
penelitian dan pengembangan
3.
Kepekaan
terhadap perubahan lingkungan bisnis
|
0,63
0,41
0,27
|
4,49
2,86
2,84
|
Kepatuhan KUD
|
1.
Komunikasi
terbuka
2.
Keadilan
3.
Keinginan
bermitra
|
0,88
0,76
0,85
|
6,75
5,73
6,46
|
Keterangan : *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih
dengan pengaruh nyata dengan nilai-t > 1,96
Tabel 9.koefisien dan keterangan
didalam Model Struktural Analisis Orgaware
Variabel
|
Kinerja
Finansial
|
Kinerja
Operasional
|
Kepemim-
pinan |
Otonomi
kerja
|
Pengarahan
|
Keterlibatan
|
Inovasi
|
Kepatuhan
|
B t B t B t B t B t B t B t B t
|
||||||||
Kinerja
Finansial |
-
-
|
- -
|
1,15 1,81
|
0,61 2,85
|
0,61
1,28
|
- -
|
-0,62 -0,89
|
-0,66 -
|
Kinerja
Opera- sional SHU |
- -
0,57 3,99 |
- -
0,25 2,04 |
- -
- - |
0,69 3,22
- - |
-
-
- - |
-0,03
-0,21
- - |
-
-
- - |
-
-
- - |
Keterangan: nilai yang tercetak tebal adalah nyata
pengaruhnya terhadap variabel teramati (nilai-t > 1,96)
SIMPULAN
1.
Tingkat
keberhasilan KUD ditentukn oleh kinerja finansial dan kinerja operasional.
Kinerja finansial ditentukan oleh keuntungan kotor, serta rasio nilai jual
disbanding aset total, sedangkan kinerja operasional ditentukan oleh kualitas
pelayanan kepadan anggota, sumber daya manusia, inovasi teknologi, pemenuhan
kapasitas produksi, dan tingkat pertumbuhan keanggotaan.
2.
Potensi
sumber daya, komponen humanware,,infoware
dan orgaware merupakan
variabel-variabel yang berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat keberhasilan
KUD. Potensi sumber daya KUD dipengaruhi oleh variabel kunci yang terdiri atas:
potensi pengembanganusaha dan kemampuan pengelola. Variabel-variabel kunci dari
komponen humanware adalah:
bertanggungjawab, menjaga persahabatan dan kerjasama, pelaksanaan tugas secara
efektif, variabel-variabel kunci dari komponen infoware adalah: saluran komunikasi, kuantitas informasi yang
dikumpulkan, dan umpan balik. Varibel-variabel kunci dari komponen orgaware adalah: pendelegasian tugas dan
tanggungjawab, sistem kerja informal, dan kemandirian bekerja
3.
Hasil
analisis hubungan antara variabel kunci dan besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan usaha KUD dapat menentukan tingkat kepentingan variabel tersebut
dalam pengelolaan KUD sehingga dapat dijadikan pedoman dalam upaya pemberdayaan
KUD kearah kemandirian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Atas terselnggaranya penelitian ini,
kami sampaikan terima kasih kepada DP2M
Dikti yang telah menyediakan dana melalui program penelitian Fundamental tahun
2008. Terimakasih untuk Dinas Koperasi dan Pasar Kabupaten Garut, Para pengurus
KUD di Kabupaten Garut terutama KUD yang ditunjuk sebagai contoh penelitian
sehingga penelitian dapat berjalan lancer dan sesuai rencana.
DAFTAR PUSTAKA
Antara, M dan Komenaung AG. 2010
Kinerja koperasi
Unit Desa di Provinsi Bali:
Pendekatan Structural Equation Model.
http://www.doctoc.com. Diakses 25 Februari 2010
Bollen, KA.1989. Structural Equation
with Latent
Variabel. New York: John Wiley &
Sons. 512 hal.
Firdaus, M dan Susanto AE. 2002.
Perkoperasian:
Sejarah, Teori dan Praktek. Jakarta:
Ghalia Indonesia. 142 hal.
Gubira-Sa’id, E, Rachmayanti dan Z
Muttaqin. 2001.
Manajemen Teknologi Agribisnis.
Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia . 151 hal.
Jreskog, K and Sorbom D 1989. LISREL 8: User’s
Reference Guide. Mooresville:
Scientific Software Internasional. 378 hal.
Koperasi Unit Desa (KUD). 2007.
Laporan Tahunan.
Garut:
Koperasi Unit Desa
Mangkuprawira, TS. 2003. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia. 254 hal.
Nasution, M 2002. Pengembangan
Kelembagaan
Koperasi
Pedesaan untuk Agroindustri. Eriyatno, Sulaeman S, Soemarta ID, Sujana JG,
editor. Bogor: IPB-Press. 284 hal.
Oktolepal, H. 2009. Hubungan Presepsi
Anggota KUD
Terhadap
fungsi-fungsi Kepemimpinan Pengurus KUD dengan Peranan Anggota KUD Mina Jaya
dan KUD Mina Lestari. http://www.pustakailmiah.unila.ac.id. Diakses 25 Februari 2010.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang
Perkoperasian.
Nama/NPM : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun : 2EB09/2012
Kelas/Tahun : 2EB09/2012
Komentar
Posting Komentar