Langsung ke konten utama

Review II : Hasil, Pembahasan, Penutup dan Daftar Pustaka


Pemberdayaan Koperasi Unit Desa
Melalui Analisis Faktor-Fator Kunci manajemen
Sulistyo Sidik Purnomo dan Briljan Sudjana
Fakultas Pertanian Universita Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo-Telukjambe, Karawang 41361
Korespondensi : psulistyosidik@yahoo.co.id

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel laten endogen       
berdasarkan hasil analisis variabel laten endogen yang terdiri dari kinerja finansial dan kinerja operasional, dari tujuh indikator yang menerangkan kinerja finansial diperoleh dua indikator yang berpengaruh kuat yaitu keuntungan kotor nilai jual disbanding aset total. Hal ini dapat dijelaskan bahwa KUD adalah lembaga ekonomi yang muti purpose,tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan finansial tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Estimasi nilai jual dibandingkan aset total bertanda negative (-0,27). Membuktikan peningkata rasio antara nilai jual dan pemilikan aset akan mengurangi kinerja finansial. Rasio yang semakin kecil berarti kepemilikan aset relatif besar. Semakin tinggi tingkat kepemilikan aset akan semakin tinggi tingkat kemampuan pelayanan kepada anggota

                    kinerja operasional dipengaruhi oleh lima indikator yang terkuat yaitu tingkat pertumbuhan keanggotaan, sumber daya manusia, kualitas pelayanan kepada anggota, pemenuhan kapasitas produksi, dan inovasi teknologi (Tabel 2). Terdapat keterkaitan yang erat diantara kelima indikator tersebut. Pertumbuhan keanggotaan merupakan salah satu bukti adanya kinerja operasional yang baik. Untuk itu diperlukan personil karyawan dan pengurus yang berkualitas sehingga dapat memberikan pelayanan kepada anggota dengan baik dan berkualitas, serta dapat mengadopsi teknologi baru. Pengelolaan unit-unit usaha KUD yang berhasil umumnya dijalankan oleh manajer yang terampil di bidangnya, dan berkualifikasi sarjana strata 1.          
                    Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2002) bahwa keanggotaan berpengaruh negative terhadap keberhasilan usaha dikarenakan komoditas barang dan jasa yang
diusahakan KUD belum sepenuhnya terkait langsung usaha individu anggotanya. Melalui pendekatan yang berbeda, penelitian ini dilakukan dengan memilih contoh KUD-KUD dengan capaian keragaan yang baik dan ternyata komoditas barang dan jasa yang dihasilkan terkait erat dengan usaha anggotanya. Dengan demikian kondisi tersebut menguatkan bahwa untuk mencapai keberhasilan KUD komoditas barang dan jasa yang dihasilkan seebaiknya berkaitan erat dengan usaha anggotanya.
                    analisis keberhasilan usaha KUD yang dibangun berdasarkan tujuh indikator menghasilkan tiga indikator yang berpengaruh kuat yaitu kepuasan, profit margin, dan rentabilitas ekonomis (Tabel 2). Hasil survei tingkat kepuasan menyatakan bahwa para responden agak puas sampai dengan tingkat puas terhadap kinerja KUD. Profit margin cukup tinggi berkisar antara 27% - 28% dan dengan rentabilitas sebesar 2% - 11%

Tabel 2. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel indikator untuk variabel endogen      
Variabel Endogen
Indikator*
Estimasi
Nilai-t
Kinerja Finansial
1.       Keuntungan kotor
2.       Nilai jual disbanding nilai total
1,39
-0,27
7,73
2,01
Kinerja Operasional
1.       Kualitas pelayanan kepada anggota
2.       Sumber daya manusia
3.       Inovasi teknologi
4.       Pemenuhan kapasitas keanggotaan
5.       Tingkat pertumbuhan keanggotaan
0,40
0,71
0,33
0,38
1,23
2,78
5,00
2,31
2,65
6,49
Keberhasilan Usaha
1.       Profit Margin
2.       Rentabilitas Ekonomis
3.       Kepuasan
0,82
0,82
0,96
5,07
5,07
5,59

Keterangan: *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih dangan pengaruh nyata dengan nilai-t  > 1,96



Tabel 3.  Koefisien dan sumbangan keragaman variabel indikator untuk sumberdaya KU
Sumber Daya KUD
Indikator
Estimasi
Nilai-t*
Kunjungan pembinaan
1.       Frekuensi kunjungan Pembina
2.       Lama kunjungan
3.       Materi pembinaan
4.       Jumlah Pembina yang berkunjung
0,61
0,76
0,58
0,34
4,48
5,61
4,27
2,52
Potensi pengembangan usaha
1.       Bantuan program
2.       Pangsa pasar
3.       Pemasaran
4.       Penelitian dan pengembangan
0,42
0,55
0,73
0,73
3,13
4,05
5,35
5,34
Potensi sumberdaya
1.       Jumlah penduduk di wilayah kerja KUD
2.       Tersedianya infrastruktur
3.       Pasokan bahan baku
4.       Tingkat pendidikan anggota
5.       Sarana transportasi
6.       Sarana produksi
0,91
0,82
0,34
0,66
0,57
0,49
6,05
5,42
2,20
4,31
3,73
3,18
Kemampuan pengelola
1.       Pengalaman dalam berkoperasi
2.       Pelatihan
3.       Kecerdasan
4.       Motivasi
5.       Inisiatif
6.       Kepuasan
7.       Tingkat pendidikan formal
8.       Bantuan manajer
0,45
0,25
0,90
1,00
0,61
0,33
0,33
0,39
3,18
2,44
6,85
7,79
4,34
2,32
2,26
2,75

Keterangan: *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih dengan pengaruh nyata dengan nilai-t  > 1,96


Tabel 4. Koefisien dan keragama di dalam model struktural analisis sumber daya KUD
Variabel
Kinerja Finansial
Kinerja Operasional
Kunjungan Pembina
Potensi Pengembangan
Kemampuan Pengelola

Kinerja
Finansial

Kinerja

Operasional
SHU
   -                    -


-                     -

 0,56         3,72
   B                   t
 0,37           2,58


   -                 -

0,23         1,88
 B                    t
0,69          1,14


  -                 -

  -                 -
 B                    T
0,33           0,56


0,31           2,39

  -                  -
 B                    T
-1,05        -0,99


 0,41          3,21

-                     -

Keterangan: Nilai tercetak tebal adalah nyata (nilai-t > 1,96)

Variable Laten Endogen 
a. Sumber Daya KUD       
Efektivitas kunjungan Pembina dan potensi pengembangan usaha masing-masing ditentukan berdasarkan empat indikator, sedangkan pemanfaatan potensi sumber daya dan kemampuan pengelolaan KUD diukur oleh masing-masing enam dan sembilan indikator (Tabel 3). Hasil perhitungan menunjukan bahwa kunjungan Pembina dan potensi pengembangan usaha berpengaruh positif terhadap kinerja finansial KUD.
                Tabel 4 memperlihatkan bahwa kinerja finansial dan kinerja operasional berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha KUD. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai estimasi sebesar 0,59 dan 0,24.
b. Komponen Humanware              
komponen humanware yang terdiri dari lima variabel yaitu kreativitas tenaga kerja, orientasi prestasi, orientasi afiliasi, kewirausahaan, dan orientasi integritas waktu, masing-masing dipengaruhi secara nyata oleh tiga sampai empat indikator (Tabel 5). Kemampuan teknis adalah indikator yang paling berpengaruh terhadap kreativitas tenaga kerja. Indikator lainnya seperti keterampilan jangka panjang, menjaga persahabatan dan kerjasama, keinginan untuk bereksperimen, serta orientasi masa depan adalah indikator-indikator terkuat pengaruhnya terhadap masing-masing variabel. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan perencanaan dengan penetapan tujuan prestasi telah dilakukan dengan baik, disiplin, suka tantangan
Dan bertanggung jawab, serta berani menanggung resiko. Evaluasi setelah melaksanakan kegiatan yang merupakan kebutuhan umpan balik dijalankan dengan baik melalui laporan pertanggungjawaban yang disampaikan sevara rutin pada rapat anggota Tahunan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan baik karenan juga ditunjang oleh kemampuan teknis yang baik, kreativitas yang cukup, inisiatif yang baik dan motivasi yang tinggi dari seluruh tenaga kerja
c. Infoware          
seluruh nilai koefisien dari 16 varibel indikator komponen infoware adalah positif (Tabel 7), berarti 16 variabel tersebut berpengaruh positif terhadap masing-masing variabel laten-nya. Variabel akses informasi lebih berpengaruh positif terhadap variabel kinerja operasional. Informasi yang beragam, banyak dan dimanfaatkan dengan baik akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pengelolaan KUD.               
                Indikator terkuat dari komponen kemampuan komunikasi adalah umpan balik, yang akan berpengaruh kuat terhadap kinerja finansial (Tabel 7). Perolehan informasi tentang hasil kegiatan akan menambah motivasi bekerja dan mendorong melakukan perbaikan segera bila terjadi kesalahan maupun kekurangan. Namun, akses terhadap informasi dan keterkaitan informasi dengan kepentingan KUD berpangaruh lemah terhadap kinerja finansial
d.Orgaware
Hasil analisis organware (Tabel 8) menunjukan kinerja finansial dan kinerja operasional dipengaruhi secara kuat hanya oleh otonomi kerja dengan estimasi masing-masing 0,61 dan 0,69. KUD adalah pelaku ekonomi denga berbagai jenis kegiatan usaha yang dikelompokan kedalam unit-unit usaha tertentu  sesuai dengan bidang usahanya.            
                Unit-unit usaha KUD mempunyai otonomi kerja yang tegas dan masi-masing unit dikelola oleh seorang manager sehingga dapat mencapai prestasi yang baik. Kenyataan tersebut dibuktikan dengan adanya hasil analisis pada Tabel 9 bahwa otonomi kerja berpengaruh kuat terhadap kinerja finansial dan kinerja operasional. Elemen lain seperti kepemimpinan, pengarahan, keterlibatan organisasi, iklim inovasi, dan kepatuhan KUD terhadap tata tertib organisasi, berpengaruh lemah terhadap kinerja finansial dan operasional.

Tabel 5. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel indikator untuk humanware
Komponen Humanware
Indikator*
Estimasi
Nilai-t
Kreatifitas tenaga kerja
1.       Kreativitas
2.       Kemampuan teknis
3.       Inisiatif
4.       Motivasai
0,66
0,82
0,53
0,38
4,85
5,97
3,91
2,80
Orientasi prestasi
1.       Suka tantangan, bertanggung jawab
2.       Penetapan tujuan prestasi
3.       Kebutuhan umpan balik
4.       Keterampilan perencanaan jangka panjang
0,38
0,54
0,70
0,77
2,80
3,96
5,08
5,58
Orientasi afiliasi
1.       Bertanggungjawab
2.       Menjaga persahabatan dan kerjasama
3.       Pelaksanaan tugas secara efektif
0,90
0,97
0,32
5,76
6,10
2,05
Kewirausahaan
1.       Keinginan untuk bereksperimen
2.       Kesediaan menerima perubahan
3.       Kemampuan melakukan inisiatif
4.       Keberanian menanggung resiko
1,40
0,50
0,47
0,29
4,91
3,93
3,63
2,19
Oriientasi integritas waktu
1.       Kedisiplinan bekerja
2.       Orientasi target yang terukur
3.       Orientasi masa depan
0,30
0,92
0,98
2,03
6,68
7,13

Keterangan: *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih dengan pengaruh nyata dengan nilai-t  > 1,96


Tabel 6. Koefisien dan keragaman di dalam model struktural komponen humanware
Variabel
Kreativitas
Orientasi prestasi
Kewirausahaan
Orientasi
Afiliasi
Orientasi
waktu
                                  B               T          B            T             B               T             B                  T           B               T
Kinerja finansial
Kinerja Operasional
SHU
0,44         1,24
-                   -
0,59          4,24
-0,16          -0,47
   -                 -
0,24            2,03
 0,32          1,93
-                     -
-                     -
-                     -
0,36            2,60

-                     -
0,39           2,92
Keterangan: Nilai yang tercetak tebal adalah nyata (nilai-t  > 1,96)


Tabel 7. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel indikator untuk infoware 
Komponen
Infoware
Indikator*
Estimasi
Nilai-t
Akses informasi
1.       Jenis sumber informasi
2.       Banyaknya informasi
3.       Pemanfaatan informasi
4.       Tingkat teknologi informasi
5.       Melalui pembinaan dari instalasi terkait
0,88
0,83
0,48
0,31
0,56
5,73
5,69
3,14
2,01
3,71
Keterkaitan
informasi
1.       Klasifikasi informasi
2.       Informasi internal
3.       Informasi eksternal
4.       Kemudahan mendapatkan informasi
0,67
0,86
0,34
0,60
4,85
6,44
2,30
4,26
Kemampuan Berkomunikasi
1.       Saluran komunikasi
2.       Kuantitas informasi yang dikumpulkan
3.       Umpan balik
0,36
0,41
1,40
2,73
3,13
9,91
Keterangan : *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih dengan pengaruh nyata dengan nilai-t > 1,96


Tabel 8. Koefisien dan sumbangan keragaman setiap variabel indikator untuk orgaware               
Komponen
Infoware
Indikator*
Estimasi
Nilai-t ”
Kepemimpinan
1.       Gaya kepemimpinan
2.       Motivasi diri dan dorongan berprestasi
3.       Kecerdasan
4.       Kedewasaan
5.       Keluasan hubungan sosial
6.       Inisiatif
0,63
0,81
0,55
0,28
0,59
0,62
4,63
6,13
4,07
2,01
7,35
4,57
Onotomi dalam
sistem kerja
1.       Pendelegasian tugas dan tanggungjawab
2.       Sistem kerja informal
3.       Kemandirian bekerja
0,64
0,88
0,33
4,53
6,29
2,23
Pengarahan
1.       Ketepatan waktu
2.       Perencanaan
3.       Pemikiran strategis
4.       Pengawasan kinerja
0,91
0,37
0,71
0,37
2,51
2,51
5,04
2,51
Keterlibatan
organisasi
1.       Potensi kemitraan
2.       Peluang pengembangan
3.       Kepatuhan pegawai terhadap peraturan
4.       Evaluasi kinerja kemitraan
0,72
0,64
0,98
1,04
5,22
4,59
7,47
8,04
Iklim inovasi
1.       Evaluasi kinerja perusahaan
2.       Orientasi penelitian dan pengembangan
3.       Kepekaan terhadap perubahan lingkungan bisnis
0,63
0,41
0,27
4,49
2,86
2,84
Kepatuhan KUD
1.       Komunikasi terbuka
2.       Keadilan
3.       Keinginan bermitra
0,88
0,76
0,85
6,75
5,73
6,46
Keterangan : *Indikator dalam tabel adalah indikator terpilih dengan pengaruh nyata dengan nilai-t > 1,96


Tabel 9.koefisien dan keterangan didalam Model Struktural Analisis Orgaware
Variabel
Kinerja Finansial
Kinerja Operasional
Kepemim-
pinan
Otonomi kerja
Pengarahan
Keterlibatan
Inovasi
Kepatuhan
                      B          t      B              t     B              t      B              t      B            t      B             t       B          t        B             t
Kinerja
Finansial
 -            -
-               -
1,15      1,81
 0,61     2,85
 0,61     1,28
-              -
-0,62   -0,89
-0,66       -
Kinerja
Opera-
sional SHU
-             -


 0,57   3,99
-               -

 
 0,25    2,04
 -              -


-              -
 0,69     3,22


 -           -
 -            -


-            -
 -0,03   -0,21


-             -
  -           -


 -           -
   -           -


  -           -
Keterangan: nilai yang tercetak tebal adalah nyata pengaruhnya terhadap variabel teramati (nilai-t > 1,96)





SIMPULAN
1.       Tingkat keberhasilan KUD ditentukn oleh kinerja finansial dan kinerja operasional. Kinerja finansial ditentukan oleh keuntungan kotor, serta rasio nilai jual disbanding aset total, sedangkan kinerja operasional ditentukan oleh kualitas pelayanan kepadan anggota, sumber daya manusia, inovasi teknologi, pemenuhan kapasitas produksi, dan tingkat pertumbuhan keanggotaan.
2.          Potensi sumber daya, komponen humanware,,infoware dan orgaware merupakan variabel-variabel yang berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat keberhasilan KUD. Potensi sumber daya KUD dipengaruhi oleh variabel kunci yang terdiri atas: potensi pengembanganusaha dan kemampuan pengelola. Variabel-variabel kunci dari komponen humanware adalah: bertanggungjawab, menjaga persahabatan dan kerjasama, pelaksanaan tugas secara efektif, variabel-variabel kunci dari komponen infoware adalah: saluran komunikasi, kuantitas informasi yang dikumpulkan, dan umpan balik. Varibel-variabel kunci dari komponen orgaware adalah: pendelegasian tugas dan tanggungjawab, sistem kerja informal, dan kemandirian bekerja
3.          Hasil analisis hubungan antara variabel kunci dan besar pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha KUD dapat menentukan tingkat kepentingan variabel tersebut dalam pengelolaan KUD sehingga dapat dijadikan pedoman dalam upaya pemberdayaan KUD kearah kemandirian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Atas terselnggaranya penelitian ini, kami sampaikan terima kasih kepada DP2M Dikti yang telah menyediakan dana melalui program penelitian Fundamental tahun 2008. Terimakasih untuk Dinas Koperasi dan Pasar Kabupaten Garut, Para pengurus KUD di Kabupaten Garut terutama KUD yang ditunjuk sebagai contoh penelitian sehingga penelitian dapat berjalan lancer dan sesuai rencana.

DAFTAR PUSTAKA

Antara, M dan Komenaung AG. 2010 Kinerja koperasi
Unit Desa di Provinsi Bali: Pendekatan Structural Equation Model.          http://www.doctoc.com. Diakses 25 Februari 2010
Bollen, KA.1989. Structural Equation with Latent
Variabel. New York: John Wiley & Sons. 512 hal.
Firdaus, M dan Susanto AE. 2002. Perkoperasian:
Sejarah, Teori dan Praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia. 142 hal.
Gubira-Sa’id, E, Rachmayanti dan Z Muttaqin. 2001.
Manajemen Teknologi Agribisnis. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia . 151 hal.
Jreskog, K and Sorbom D 1989. LISREL 8: User’s
Reference Guide. Mooresville: Scientific Software Internasional. 378 hal.
Koperasi Unit Desa (KUD). 2007. Laporan Tahunan.
Garut: Koperasi Unit Desa


Mangkuprawira, TS. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia. 254 hal.
Nasution, M 2002. Pengembangan Kelembagaan
Koperasi Pedesaan untuk Agroindustri. Eriyatno, Sulaeman S, Soemarta ID, Sujana JG, editor. Bogor: IPB-Press. 284 hal.
Oktolepal, H. 2009. Hubungan Presepsi Anggota KUD
Terhadap fungsi-fungsi Kepemimpinan Pengurus KUD dengan Peranan Anggota KUD Mina Jaya dan KUD Mina Lestari. http://www.pustakailmiah.unila.ac.id. Diakses 25 Februari 2010.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.





Nama/NPM   : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun   : 2EB09/2012 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Inggris Bisnis 2 : TOEFL

NAMA : MOHAMMAD MIRSAD NPM    : 28211818 KELAS: 3EB09       Test of English as a Foreign Language Test of English as a Foreign Language or TOEFL is a standardised test of English language proficiency for non-native English language speakers wishing to enroll in U.S. universities. The test is accepted by many English-speaking academic and professional institutions. TOEFL is one of the two major English-language tests in the world, the other being the IELTS . TOEFL is a trademark of ETS ( Educational Testing Service ), a private non-profit organisation, which designs and administers the tests. The scores are valid for two years; then they are no longer reported. History In 1962, a national council made up of representatives of thirty government and private organizations was formed to address the problem of ensuring English language proficiency for non-native speakers wishing to study at U.S. universities. This council recommended the development and adminis

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Asia

Nama           : Mohammad Mirsad NPM           : 28211818 Kelas          : 4EB09   ·          Perkembangan Akuntansi di ASIA 1.       Thailand 2.       Japan 3.       Cina 4.       Singapura 5.       Korea Selatan 6.       Indonesia ·          Sistem Akuntansi Thailand Ø   Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi.   Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor   seperti pada negara-negara Anglo-Amerika Ø   Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Thailand adalah Thai GAPP berdasarkan pada IASS dan SAK Ø   Standart akuntansi dikeluarkan oleh ICAAT berdiri pada tahun 1948 Ø   Standar Akuntansi Thailand dan Standar Pelaporan Keuangan yang diumumkan oleh Thailand Federasi Profesi Akuntansi (FAP) sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) diterapkan pada tahun 2011. ·          Sistem A

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1. Definisi Akuntansi     Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. 2. Fungsi Akuntansi     Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Fungsi dasar akuntansi: a. Menciptakan sistem akuntansi b. Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan c. Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian ak