Langsung ke konten utama

Review I : Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode


Pemberdayaan Koperasi Unit Desa
Melalui Analisis Faktor-Fator Kunci manajemen
Sulistyo Sidik Purnomo dan Briljan Sudjana
Fakultas Pertanian Universita Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo-Telukjambe, Karawang 41361
Korespondensi : psulistyosidik@yahoo.co.id


ABSTRACT
Empowerment of Koperasi Unit Desa through Management Key Factors Analysis
Koperasi Unit Desa (KUD) is rural institution which has important role in agricultural development. However, nowadays KUD is not totally independent because of intensive government intervention especially to carry out rural development program in agriculture. The aim of this study was identify several major key factors that influence KUD management and to determine effect of those key factors on KUD’s independence. Study was carried out in 10 KUD in Garut district, which are succes to develop KUD in nasional level. Study was conducted through the field survey using questionnaire as a tool to collect primary data. Collected data were analysed by using Structural Equation Modelling (SEM) to find the extend of endogenous- as well as exogenous-latent key factors on KUD management. Analysis of key variables showed that 15 endogenous latent factors as well as 80 exogenous one were the key factors in good-managed KUD. All of those factors are recommended to be applied as a guide in efforts towards the empowerment of the independent KUD.
Key words : Endogenous and exogenous latent factor, Koperasi Unit Desa, Managent


ABTRAK
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah lembaga pedesaan yang memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian. Namun saat ini kemandirian KUD belum kuat karena KUD masih merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk melaksanakan program pembangunan pedesaan terutama di sektor pertanian. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor kunci manajemen KUD serta menentukan besar pengaruh masing-masing faktor tersebut terhadap kemandirian KUD. Penelitian dilakukan terhadap 10 KUD Kabupaten Garut yang berhasil mengembangkan KUD di tingkat nasional melalui survai lapangan dengan bantuan kuesioner untuk mendapatkan data primer. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menentukan besarnya pengaruh faktor kunci berupa faktor laten endogen dan eksogen terhadap keberhasilan dalam manajemen KUD. Analisis variabel-variabel yang diteliti menghasilkan 15 fakor kunci laten endogenous dan 80 faktor kunci latent exogenous. Seluruh faktor kunci tersebut direkomendasikan untuk digunakan sebagai pedoman dalam upaya pemberdayaan KUD kearah kemandirian.



PENDAHULUAN
Salah satu lembaga yang memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian adalah Koperasi Unit Desa (KUD). Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menjelaskan bahwa koperasi adalah sokoguru untuk memperkokoh perekonomian rakyat. Fungsi strategis tersebut menuntut adanya koperasi yang berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
               Menurut Nasution (2002), harapan terciptanya efisiensi ekonomi yang didasari efisien social merupakan sifat positif koperasi. Koperasi Unit Desa dibentuk sebagai wadah penggerak peranan dan tanggung jawab petani dalam rangka mengembangkan diversifikasi usahanya. Namun sampai saat ini posos KUD sebagai lembaga ekonomi pedesaan masih merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk melaksanakan program pembangunan pedesaan terutama disektor pertanian. Pemberdayaan KUD perlu diarahkan  kepada pewujudan KUD yang mandiri dan berdaya saing diantara pelaku ekonomi lainnya. Upaya pemberdayaan KUD dapat dilakukan melalui identifikasi dan analisis hubungan sebab-akibat antara faktor-faktor penentu keberhasilan pada KUD yang maju dan mandiri. Hasil kajian tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman karena faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh langsung pada tingkat keberhasilan KUD.    
               Lima indikator penting sebagai penggerak internal organisasi KUD (faktor endongen) untuk mencapai keberhasilan yaitu 1) keberhasilan usaha, 2) pencapaian target, 3) pelayanan kepada anggota, 4) partisipasi anggota, dan 5) keanggotaan. Seluruh indikator tersebut berinteraksi satu sama lain dan dipengaruhi oleh faktor luar sehingga dihasilkan keragaan KUD. Sebagai wadah perekonomian pedesaan, KUD belum dapat diandalkan dan sebagian besar masih sangat bersandar pada program pemerintah. Perencanaan yang dibuat cenderung berorientasi pada program pemerintah yang akan dilaksakan, serta tidak berdasarkan kepada kepentingan usaha para anggotanya. Tingkat keberhasilan usaha KUD dipengaruhi oleh kinerja finansial dan kinerja operasional yang hanya dapat diukur melalui variabel indikatornya. Keberhasilan usaha adalah fungsi dari kinerja finansial, kinerja operasional dan variabel eksogen (Tabel 1). Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor kunci keerhasilan KUD serta menentukan besar pengaruh masing-masing variabel tersebut terhadap kemandirian KUD. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat digunakan metode structural equation modeling (SEM). Menurut joreskog & sorbom (1989), SEM terdiri atas dua bagian yang saling berhubungan yaitu model pengukuran dan model persamaan struktural dengan variabel laten. Model pengukuran menjelaskan bagaimana variabel laten tergantung atau diindikasikan olehvariabel teramati, juga menggambarkan hubungan antara variabel indikaor (teramati) dengan variabel tidak teramati yang dibangunnya. Dengan demikian penelitian ini dapat menghasilkan informasi dalam upaya mencari solusi optimal dalam pemberdayaan KUD kea rah kemandirian

BAHAN DAN METODE
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data dan informasi dikumpulkan untuk dianalisis dengan menggunakan metode SEM untuk mengetahui sejauh mana peranan variabel yang diamati dalam manajemen KUD. Sampel penelitian adalah KUD dengan criteria 1) sudah berjalan minimum lima tahun denga prestasi baik, 2) bergerak dalam pengembangan usaha dan pelayanan anggotanya, 3) anggota KUD merasa memiliki dan dilayani dengan baik oleh KUD dan 4) menjalankan serba usaha. Pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu dua bulan didaerah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui pengisian 118 kuisioner disertai wawancara kepada pengurus dan anggota KUD
Model Strukturisasi Sistem
indikator yang diperlukan dihimpun dari berbagai referensi yang disajikan pada Tabel 1. Empat komponen faktor laten eksogen yang dianalisis 1) Sumber daya KUD yang terdiri atas kunjungan Pembina, potensi pengembangan usaha, potensi sumber daya dan kemampuan pengelola. 2) Humanware (komponen teknologi) yang tediri atas kreativitas tenaga kerja, orientasi prestasi, orientasi afiliasi, kewirausahaan, dan orientasi integritas waktu. 3) Infoware (Dokumen fakta) yang terdiri atas akses informasi, keterkaitan informasi, dan kemampuan berkomunikasi. 4) Orgaware (Kerangka kerja organisasi) yang terdiri atas kepemimpinan, otonomi dalam sistem kerja, pengarahan, keterlibatan organisasi, iklim inovasi, dan kepatuhan KUD.


Tabel 1 Indikator kunci pada usaha KUD
Faktor*
Indikator*
Kinerja finansial
1.       Keuntungan kotor
2.       Modal kerja disbanding aset total
3.       Ratio utang terhadap Sisa Hasil Usaha
4.       Jangka waktu penerimaan hasil penjualan
5.       Nilai jual disbanding aset total
6.       Pembagian Sisa Hasil Usaha
7.       Perputaran modal
Kinerja Operasional
1.       Kualitas pelayanan kepada anggota
2.       Sumber daya manusia
3.       Inovasi teknologi
4.       Pemenuhan kapasitas teknologi
5.       Tingkat pertumbuhan keanggotaan
Keberhasilan usaha
1.       Profit Margin
2.       Rentabilitas Ekonomis
3.       Kepuasan
4.       Pencapaian Target
5.       Pretumbuhan produktivitas
6.       Partisipasi anggota
7.       Keanggotaan
Kunjungan Pembina
1.       Frekuensi kunjungan dari Pembina
2.       Lama kunjungan
3.       Materi pembinaan
4.       Jumlah Pembina yang berkunjung
Potensi pengebangan usaha
1.       Bantuan program
2.       Pangsa pasar
3.       Pemasaran
4.       Penelitian dan pengembangan
5.       Usaha anggota
Potensi sumberdaya
1.       Jumlah penduduk dalam wilayah kerja KUD
2.       Tersedianya infrastruktur
3.       Pasokan bahan baku
4.       Tingkat pendidikan angota
5.       Sarana transpotasi
6.       Sarana produksi
Kemampuan pengelola
1.       Pengalaman dalam berkoperasi
2.       Pelatihan
3.       Kecerdasan
4.       Motivasi
5.       Inisiatif
6.       Kepuasan
7.       Tingkat pendidikan formal
8.       Bantuan manajer
Usaha anggota
1.       Jenis usaha anggota yang sejalan dengan unit usaha KUD
2.       Jumlah usaha berdasarkan komoditas
3.       Kemampuan permodalan usaha anggota
4.       Kemampuan pemasaran
5.       Kualitas produk

Orientasi prestasi
1.       Suka tantangan dan bertanggungjawab
2.       Penetapan tujuan prestasi
3.       Kebutuhan umpan balik
4.       Keterampilan perencanaan jangka panjang
Orientasi afiliasi
1.       Rasa berguna bagi kelompok
2.       Bertanggungjawab
3.       Menjaga persahabatan dan kerjasama
4.       Pelaksanaan tugas secara efektif
Kewirausahaan
1.       Keinginan untuk bereksperimen
2.       Kesediaan menerima perubahan
3.       Kemampuan melakukan inisiatif
4.       Keberanian menanggung risiko
Orientasi integritas waktu
1.       Kedisiplinan bekerja
2.       Orientasi target yang terukur
3.       Orientasi masa depan
Akses informasi
1.       Jenis sumber informasi
2.       Banyaknya informasi
3.       Pemanfaatan informasi
4.       Metode pengumpulan informasi
5.       Tingkat teknologi informasi
6.       Melalui pembinaan melalui intansi terkait
Keterkaitan informasi
1.       Klasifikasi informasi
2.       Informasi internal
3.       Informasi eksternal
4.       Validitas informasi dan data
5.       Kemudahan mendapatkan informasi
6.       Biaya untuk memperoleh informasi
Kemampuan berkomunikasi
1.       Saluran komunikasi
2.       Kepercayaan terhadap sumber informasi
3.       Nilai informasi terhadap perusahaan
4.       Kuantitas informasi yang dikumpulkan
5.       Umpan balik
Kepemimpinan
1.       Gaya kepemimpinan
2.       Motivasi diri dan dorongan berprestasi
3.       Kecerdasan
4.       Kedewasaan
5.       Keluasan hubungan sosial
6.       Inisiatif
Otonomi dalam sistem kerja
1.       Pendelegasian tugas dan tanggungjawab
2.       Sistem kerja informal
3.       Kemandirian bekerja
Pengarahan
1.       Ketepatan waktu
2.       Perencanaan
3.       Pemikiran strategin
4.       Pengawasan kinerja
Keterlibatan organisasi
1.       Potensi kemitraan
2.       Kebanggaan dalam kemitraan
3.       Peluang pengembangan
4.       Kepatuhan pegawai dengan peraturan
5.       Evaluasi kinerja kemitraan


Iklim inovasi
1.       Evaluasi kinerja perusahaan
2.       Orientasi penelitian dan pengembangan
3.       Orientasi teknologi
4.       Kepekaan terhadap perubahan lingkungan bisnis
Kepatuhan KUD
1.       Kejujuran
2.       Kepercayaan
3.       Komunikasi terbuka
4.       Keadilan
5.       Keinginan bermitra
6.       Keseimbangan insentif dan risiko
Keterangan: *diolah dari berbagai referensi



 
Nama/NPM   : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun   : 2EB09/2012 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Inggris Bisnis 2 : TOEFL

NAMA : MOHAMMAD MIRSAD NPM    : 28211818 KELAS: 3EB09       Test of English as a Foreign Language Test of English as a Foreign Language or TOEFL is a standardised test of English language proficiency for non-native English language speakers wishing to enroll in U.S. universities. The test is accepted by many English-speaking academic and professional institutions. TOEFL is one of the two major English-language tests in the world, the other being the IELTS . TOEFL is a trademark of ETS ( Educational Testing Service ), a private non-profit organisation, which designs and administers the tests. The scores are valid for two years; then they are no longer reported. History In 1962, a national council made up of representatives of thirty government and private organizations was formed to address the problem of ensuring English language proficiency for non-native speakers wishing to study at U.S. universities. This council recommended the development and adminis

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Asia

Nama           : Mohammad Mirsad NPM           : 28211818 Kelas          : 4EB09   ·          Perkembangan Akuntansi di ASIA 1.       Thailand 2.       Japan 3.       Cina 4.       Singapura 5.       Korea Selatan 6.       Indonesia ·          Sistem Akuntansi Thailand Ø   Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi.   Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor   seperti pada negara-negara Anglo-Amerika Ø   Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Thailand adalah Thai GAPP berdasarkan pada IASS dan SAK Ø   Standart akuntansi dikeluarkan oleh ICAAT berdiri pada tahun 1948 Ø   Standar Akuntansi Thailand dan Standar Pelaporan Keuangan yang diumumkan oleh Thailand Federasi Profesi Akuntansi (FAP) sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) diterapkan pada tahun 2011. ·          Sistem A

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1. Definisi Akuntansi     Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. 2. Fungsi Akuntansi     Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Fungsi dasar akuntansi: a. Menciptakan sistem akuntansi b. Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan c. Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian ak