Langsung ke konten utama

Review I : ABSTRACT,PENDAHULUAN, DAN METODE PENELITIAN


PERSEPSI DAN REAKSI MASYARAKAT TERHADAP
KEBERADAAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) SERBA USAHA
DI DESA KELINJAU ULU
KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR

(Public perceptions and reactions to the presence of Village Cooperatives Unit (KUD)
About Business in Kelinjau Ulu Village of Muara Ancalong
Subdistrict East Kutai Regency)


Kaspul Anwar, M. Najib Dan Mursidah
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

ABSTRACT

The aims of this research were to know the public perception and reaction to the existence of the Village Cooperatives Unit (KUD) Serba Usaha in Kelinjau Ulu Village of Muara Ancalong Subdistrict East Kutai Regency conducted from October to December 2009.  Samples taken by simple random sampling method with 39 respondents took the respondents from the board 3 Village Cooperative Unit (KUD) Serba Usaha and 36 other respondents from the community who are members of Village Cooperative Unit. Data obtained by taking the primary data and secondary data. And then data were analyzed using chi-square analysis.  Those study shown that community of Kelinjau Ulu Village Muara Ancalong Subdistrict East Kutai Regency in general have a positive perception of the existenced of the Village Cooperatives Unit and has a reaction support to the existenced of Village Cooperatives Unit Serba Usaha.

Keyword: KUD Serba Usaha, public perception.

PENDAHULUAN

Dewasa ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan sebagian masyarakat, sebab hidup berkoperasi berarti membangun perekonomian secara bersama-sama.  Hal ini dapat dibuktikan dengan makin pesatnya pertumbuhan koperasi dengan beraneka ragam jenisnya yang menunjukkan meningkatnya animo dan pengertian masyarakat akan peran koperasi di lingkungan mereka.
Koperasi merupakan wadah untuk mengembangkan potensi, peran dan pemberdayaan masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.  Koperasi adalah sokoguru perekonomian di Indonesia dan merupakan wadah untuk mengembangkan potensi, peran dan pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Koperasi diharapkan mampu menangani berbagai masalah sosial dan ekonomi yang diarahkan pada pemerataan hasil pembangunan, pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas dan pemeliharaan lingkungan.
Sebagian besar integral dari tata perekonomian nasional, koperasi memiliki kedudukan dan peran yang sangat strategis dalam menumbuhkembangkan potensi ekonomi  rakyat.  Oleh karena itu, koperasi secara bersama dan berdampingan dengan pelaku usaha lain harus mampu tumbuh menjadi badan usaha dan sekaligus sebagai gerakan dan penggalang ekonomi rakyat serta memiliki jaringan usaha dan daya saing yang tangguh guna mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan pada masa yang akan dating (Muslimin, 2002). 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1.        Mengetahui persepsi masyarakat dalam menilai keberadaan KUD Serba Usaha di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur.
2.        Mengetahui reaksi masyarakat  dalam menilai keberadaan KUD Serba Usaha di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Oktober  sampai dengan Desember 2009, dengan lokasi di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur.

Metode Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.  Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (quisioner) yang sudah disusun sesuai dengan tujuan penelitian.  Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan dari instansi-instansi terkait.
Pengambilan sampel dilakukan dengan Metode Acak Sederhana (Simple Random Sampling), karena jumlah anggota KUD/masyarakat yang menjadi anggota tetap sebanyak 303 orang dan cenderung homogen. Menurut Yamane dalam Rahmat (1997), jumlah sampel yang minimal dapat dicari dengan cara sebagai berikut: 
n = N / (N(d)2 + 1)

Keterangan:
n          : jumlah sampel yang diambil untuk diteliti
N         : jumlah anggota KUD Serba Usaha
d2           : tingkat presisi 15%

Salah satu cara untuk menentukan  besarnya sampel dalam suatu penelitian agar mendapatkan data yang representatif adalah dengan menggunakan tingkat kesalahan baku yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan, tenaga, biaya dan waktu yang tersedia, sehingga peneliti menetapkan untuk menggunakan tingkat presisi sebesar 15%.  Jumlah sampel yang diambil adalah 39 Anggota (Responden).

Metode Analisis Data

Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan KUD Serba Usaha di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur

Persepsi masyarakat diukur dengan  empat belas indikator. Pengukuran keempat belas indikator tersebut menggunakan metode sistem diagnosa, yang menjabarkan keempat belas indikator tersebut menjadi item pertanyaan
yang telah disusun dalam quisioner.  Setiap item pertanyaan diberikan skor sesuai dengan pilihan responden (Muslimin, 2002).

Menurut Al Rasyid (1993), item yang telah disusun harus diuji terlebih dahulu dengan dicrimining power  terhadap 39 orang responden.  Skor untuk setiap item pertanyaan dari 39 orang dikorelasikan dengan skor total menggunakan koefiesien korelasi Spearman.

 Menurut Al Rasyid (1993), berdasarkan nilai koefesien korelasi tersebut digunakan Tiga Kriteria sebagai berikut:
a.        Apabila nilai koefesien korelasi = 0 (non signifikan), maka item tidak dipakai. Sebab item ini tidak memiliki dicrimining power (tidak mempunyai kekuatan) untuk memisahkan atau membedakan yang mana bersifat positif dan yang mana negatif.
b.       Apabila nilai koefesien korelasi = negatif (-), maka item tersebut harus diperiksa kembali karena ada kemungkinan salah kode dalam arti semestinya positif disebut negatif. Apabila menurut hasil pemeriksaankodenya sudah benar maka item yang korelasinya negatifnya dibuang.
c.        Item yang dipakai adalah item yang koefesien korelasinya positif dansignifikan.

Rincian skor maksimum dan minimum dari pengaruh tiap peubah pada faktor utama dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Skor maksimum dan minimum daritiap peubah pada faktor utama
No
Indikator
Skor
Minimum
maksimum
1
Perkembangan Jumlah Anggota
3
9
2
Peran Serta Anggota
5
15
3
Indeks Pembayaran Simpanan Pokok
2
6
4
Indeks Pembayaran Simpanan Wajib
2
6
5
Indeks Transaksi Usaha
3
9
6
Perkembangan Volume Usaha
3
9
7
Perkembangan SHU
2
6
8
Perkembangan Modal Usaha
3
9
9
Likuiditas
2
6
10
Solvabilitas
2
6
11
Profitabilitas
3
9
12
Perkembangan Pendapatan Anggota
2
6
13
Jumlah Usaha
2
6
14
Konsentrasi Usaha
2
6
Total Skor
36
108
Sumber: Data Primer Diolah, 2011

Apabila jumlah kategori yang ditentukan sebanyak tiga kelas yaitu kelas persepsi positif, netral dan negatif, maka menurut Suparman (1990), interval kelas dapat ditentukan sebagai berikut:

C = (Xn – Xi)/ K

Keterangan:
Xn          =             skor maksimum
Xi        =          skor minimum
C         =          interval kelas
K         =          jumlah kelas
Dan hasil perhitungan diatas dapat digunakan untuk membuat kategori tingkat persepsi masyarakat sebagai berikut:

Tabel 2. Kategori tingkat persepsi masyarakat
No
Interval Nilai
Persepsi masyarakat
1.
2.
3.
36 – 60
61 – 84
85 - 108
Negatif
Netral
Positif
Sumber: Data Primer Diolah, 2011

Pengujian untuk mengetahui apakah masyarakat memiliki persepsi positif atau negatif dilakukan dengan menggunakan analisis Chi-square (c2) dengan rumus (Siegel, 1994) sebagai berikut:

Tabel 3. Pengujian persepsi yang ada di masyarakat
Hubungan
Mendukung
Tidak
Mendukung
Total
Positif

Netral

Negatif
011
 E11
021 
    E21 
031 
    E31 
012 
E12 
022
E22 
032   
E32 
0 
 E
0
 E
0 
 E


Reaksi Masyarakat Terhadap Keberadaan KUD Serba Usaha di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur

Pengujian untuk mengetahui reaksi masyarakat menggunakan Chi-square
(c2) dengan rumus (Siegel, 1994) sebagai
berikut:

          r        k
X2 = ∑    (Oij-Eij)2/ Eij
       i-1      j-1

Keterangan:
Oij : jumlah observasi untuk kasus-kasus yang dikategorikan dalam baris ke-I pada kolom ke-j.
Eij : banyak kasus yang diharapkan dibawah H0 untuk kategori dalam baris ke-I dalam kolom ke-j.

  r
: jumlah observasi
i- 1

  k
:  jumlah kategori yang diamati.
j -1

X2 tabel (db, a=0,05), dengan kaidah keputusan :
a)       Jika X2 hitung X2 tabel, maka H0 diterima (H1 ditolak) berarti masyarakat tidak mendukung keberadaan KUD Serba Usaha.
b)      Jika X2 hitung X2 tabel, maka H0 ditolak (H1 diterima) berarti masyarakat mendukung keberadaan KUD Serba Usaha

Gambaran Umum Koperasi Unit Desa(KUD) Serba Usaha

Koperasi Unit Desa Serba Usaha didirikan pada tanggal 23 Juni 2002 dengan No:85B/BH/DKKT/VII/2002 dan menjalankan kegitan simpan pinjam sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 21/KEP/MENEG/IV/2000 dimana  KUD dapat menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut:
a)    Penyaluran Sembilan Bahan Pokok, Bahan Bakar Minyak
b)   Kegiatan Usaha Perkebunan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan
c)    Pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian, perkebunan dan bahan bangunan
d)   Penampungan dan pemasaran hasil pertanian/perkebunan
e)    Processing hasil pertanian, perkebunan, angkutan hasil pertanian, perkebunan dan land clearing
f)       Jasa konstruksi, transportasi darat dan/ air, telekomunikasi, kelistrikan
g)      Menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya

Jumlah anggota koperasi dari tahun ketahun mengalami pertambahan dan pengurangan, pada akhir tahun 2007 jumlah anggota berjumlah 306 orang dan jumlah anggota pada akhir tahun 2008 bertambah menjadi 311 namun pada akhir tahun 2009 jumlah anggota kembali berkurang menjadi 303
orang karena 8 orang anggota keluar dari keanggotaan KUD.  Kepengurusan KUD Serba Usaha dipimpin oleh seorang ketua dibantu dengan Wakil Ketua, Sekretaris I dan II, serta Bendahara, Pengawasan diketua oleh seorang
Pengawas yang dibantu oleh seorang Sekretaris dan Anggota serta ada Manager dan karyawan. 


Nama/NPM   : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun   : 2EB09/2012 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Asia

Nama           : Mohammad Mirsad NPM           : 28211818 Kelas          : 4EB09   ·          Perkembangan Akuntansi di ASIA 1.       Thailand 2.       Japan 3.       Cina 4.       Singapura 5.       Korea Selatan 6.       Indonesia ·          Sistem Akuntansi Thailand Ø   Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi.   Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor   seperti pada negara-negara Anglo-Amerika Ø   Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Thailand adalah Thai GAPP berdas...

tugas 6

Pengaruh Investasi Dalam Perekonomian Suatu Negara Investasi Investasi dalam negeri pada hakekatnya adalah langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi, yang merupakan komponen yang sangat penting dalam menyumbang pendapatan nasional dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga kredit, tenaga kerja dan kurs Rp/US$ terhadap investasi dalam negeri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis ekonometri OLS untuk menentukan faktor- faktor yang mempengaruhi investasi dalam negeri di Indonesia. Analisis ekonometri menunjukan bahwa inflasi dan suku bunga kredit tidak signifikan terhadap investasi dalam negeri, sedangkan dua variabel lainnya yaitu tenaga kerja dan kurs Rp/US$ berpengaruh signifikan terhadap investasi dalam negeri di Indonesia. Saran yang diberikan dalam penelitian ini sebaiknya pemerintah menyediakan pengembangan sistem terpadu seperti dunia pendidikan, pelatihan keterampilan yang sepadan dengan kebutuhan p...

BENTUK BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK YURIDIS PERUSAHAAN Ada beberapa bentuk-bentuk yuridis perusahaan, yaitu: A. PERUSAHAAN PERSEORANGAN 1. Pengertian Pengertian perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki, dan dikelola seseorang. Perusahaan perseorangan banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk perusahaan ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha, misalnya dalam bentuk toko, restaurant, bengkel, dll. Walaupun jumlah perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume penjualan masing-masing relatif kecil jika dibandingkan perusahaan lain. Pada masa sekarang ini pemerintah lebih memperhatikan pengimbangan usaha perusahaan-perusahaan kecil sebagai salah satu strategi pembangunan. o Pengembangan perusahaan kecil melibatkan sejumlah besar sumber daya alam. o Dalam jangka pendek dapat mengatasi masalah pembagian pendapatan yang pincang dan masalah pengangguran. o Mempertinggi kemampuan produktif dari sumber daya manusia, kare...