Langsung ke konten utama

Review I : Abstract, Pendahuluan, dan Metode penelitian


STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS KUD BAROKAH

(The Agribusiness Development Strategy of KUD Barokah)

Roswita Sari dan Syarifah Maryam
Program Studi Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda 75123
Telp : (0541) 749130 ; Email : sosek-unmul@cbn net.id

ABSTRACT
The purposes of this research is to know the agribusiness development strategy of KUD Barokah.  The location of the research is at KUD Barokah, Sub District Lempake, District The North of Samarinda. Research conducted with direct interview with official member and member of KUD Barokah and by collecting data from institutions and books. Data analysis used SWOT analysis to know strength, withness, opportunity and threats .  Result of research indicated KUD Barokah had intern weakness and threat in future, so KUD Barokah must be used survival strategy.

Key words: agribusiness, development, strategy


PENDAHULUAN

Koperasi sebagai lembaga ekonomi dalam mengembangkan usaha berdasarkan atas asas kekeluargaan sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Lembaga koperasi yang dikembangkan di pedesaan dalam bentuk Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan wadah yang tepat untuk melakukan usaha mengeliminir faktor-faktor penghambat pertumbuhan sektor pertanian (keterbatasan sumber daya alam seperti lahan, teknologi, permodalan dan tenaga kerja yang terampil) dan sebagai media untuk mendorong pertumbuhan perekonomian pedesaan.

Kelurahan Lempake yang memiliki luas wilayah 53,80 km2, termasuk salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Samarinda Utara, yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya pada subsector pertanian tanaman pangan (sebanyak 3.300 jiwa atau 73,86 % dari jumlah penduduk adalah petani). Beberapa KUD mengembangkan usaha di Kelurahan Lempake dan salah satunya adalah KUD Barokah. KUD Barokah didirikan pada tanggal 3 Oktober 2003 dengan badan hokum nomor : 581/ BH / 581.6 / XI / 2003 dan terletak di Desa Sukorejo, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. KUD Barokah bergerak di bidang usaha pemasaran hasil pertanian, unit simpan pinjam, jasa pembayaran listrik (kerjasama dengan KUD Bejomu), jasa mengurus STNK. Pengembangan usaha KUD Barokah dianggap perlu oleh pengurus mengingat KUD tersebut baru saja menjalankan usaha (sekitar 8 bulan) sehingga perlu menambah sumber-sumber pendapatan bagi KUD. Pengembangan usaha di bidang agribisnis ternyata cukup menjanjikan keuntungan karena KUD Barokah terletak di wilayah pertanian  sehingga memiliki peluang usaha agribisnis dan mengingat usaha pemasaran hasil pertanian telah dilakukan sebelumnya berjalan dengan baik. Usaha agribisnis yang dianggap memiliki prospek usaha yang cukup cerah untuk saat ini dan ke depan adalah usaha penyediaan sarana produksi pertanian karena pangsa pasar sarana produksi yang akan dijual adalah petani yang banyak terdapat di sekitar KUD Barokah. Oleh sebab itu dalam waktu dekat KUD Barokah akan mulai mengembangkan usaha penyediaan sarana produksi tersebut.

Menurut Soekartawi (1993), agribisnis adalah suatu sistem yang utuh mulai sub sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian, sub sistem usahatani, sub sistem pengolahan atau agroindustri dan sub sistem pemasaran. Agribisnis sebagai suatu pendekatan pembangunan, perlu didukung dengan terciptanya lingkungan strategik. Kegiatan pertanian itu sebagian besar berada di pedesaan sehingga diperlukan kondisi yang kondusif untuk membangun sektor pertanian  di pedesaan. Kondisi kondusif yang perlu diperhatikan adalah perlu tersedianya semua
komponen sistem agribisnis secara lengkap di pedesaan, perlu ada wirausaha dan kemitraan usaha dan kondisi yang mendukung (kondusif). Di samping kondisi yang kondusif yang perlu dipersiapkan, maka beberapa faktor strategic yang mendorong tumbuhnya agribisnis juga perlu diperhatikan antara lain aspek lingkungan yang strategik, aspek permintaan, adanya permintaan barang dari luar negeri, adanya sumber daya alam dan sumber daya manusia
dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

KUD Barokah turut berperan dalam pengembangan kegiatan agribisnis di daerah di mana usahanya berada, agar kondisi kondusif yang diperlukan bagi pengembangan agribisnis dapat tercipta. Peran KUD Barokah diwujudkan dengan meningkatkan kegiatan perekonomian di daerah tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sebenarnya terdapat berbagai peluang usaha di setiap sub sistem agribisnis yang mungkin dapat dikelola oleh KUD Barokah, sehingga tidak hanya terbatas pada usaha pemasaran hasil pertanian dan pada penyediaan sarana produksi. Menurut Soekartawi (1993), langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menentukan usaha di bidang agribisnis pada dasarnya dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan apakah, mengapa, di mana, kapan dan bagaimana usaha agribisnis yang akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan kalau seseorang mulai melakukan usaha adalah dengan membuat penilaian apakah usaha tersebut menguntungkan dan membuat usaha agar keuntungan dapat ditingkatkan.

Kegiatan pengembangan usaha koperasi memerlukan sumberdaya manusia yang terampil dan sumberdaya lainnya. KUD selalu dituntut untuk melakukan upaya peningkatan kemampuan berusaha secara professional dan kemampuan manajerial yang baik melalui tersedianya sumberdaya yang memadai (Azis, 1993).

KUD Barokah memiliki sumberdaya manusia dan sumberdaya lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha khususnya usaha di bidang agribisnis. Sumberdaya lain yang dimiliki antara lain pengurus, anggota dan modal usaha. Permasalahannya adalah sumberdaya tersebut terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga pengurus harus mengelola atau mengalokasi sumberdaya tersebut dengan efektif dan efisien agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Permasalahan yang timbul selanjutnya adalah bagaimanakah alokasi sumberdaya tersebut agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Bagaimana cara alokasi atau penanganan sumberdaya yang ada dapat diketahui dengan merumuskan strategi usaha. Strategi diperlukan dan dipilih pengelola usaha dalam pengembangan usahanya.

Selama ini KUD Barokah belum merumuskan strategi yang dapat digunakan untuk menjalankan usaha agar hasil usahanya maksimal. Pengurus hanya menggunakan strategi berdasarkan situasi dan kondisi yang ada, tanpa mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha  yang dijalankan. Strategi sebaiknya dirumuskan saat akan memulai usaha sehingga kegiatan yang dilakukan terarah, walaupun tidak menutup kemungkinan strategi dirumuskan saat kegiatan sudah berjalan. Menurut Koermen (2003), strategi memang sangat diperlukan dalam pengembangan koperasi sebagai upaya menghadapi dan memperkecil tantangan serta mampu memanfaatkan peluang yang ada.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan usaha agribisnis KUD Barokah.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan berlangsung mulai bulan Juni 2004 sampai dengan bulan Agustus 2004. Lokasi penelitian di KUD Barokah, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Propinsi Kalimantan Timur.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pengurus dan anggota KUD Barokah dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun. Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari instansi terkait dan pustaka.

 Pengambilan sampel diperoleh dengan cara sensus. Hal ini dilakukan karena jumlah
anggota dan pengurus KUD Barokah, Kelurahan Lempake berjumlah kurang dari 100 yaitu sebanyak 25 orang. Menurut Kartono (1990), untuk populasi 10-100 orang sebaiknya diambil 100% atau dengan sensus. Supranto
(1989), menambahkan sensus merupakan suatu cara pengambilan data apabila seluruh elemen atau populasi diselidiki satu persatu.

Pendekatan SWOT digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan usaha agribisnis KUD Barokah. Menurut Rangkuti (1996), kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) diketahui dengan melakukan analisis faktor internal, sedangkan kesempatan atau peluang (opportunity) dan ancaman (threats) diketahui dengan melakukan analisis faktor eksternal.
Langkah-langkah penyusunan analisis SWOT pada penelitian ini berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Usaha Milik Negara Republik Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-169/M-PBUMN/1999 yaitu:

1.      Analisis faktor internal
Faktor internal adalah kondisi internal perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan KUD dalam mencapai tujuannya. Apabila kondisi internal menjadi pendorong keberhasilan KUD maka merupakan kekuatan.  Apabila kondisi internal menjadi penghambat keberhasilan KUD maka merupakan faktor kelemahan.

2.      Analisi faktor eksternal Faktor eksternal adalah kondisi di luar  perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi KUD dalam mencapai tujuannya.  Apabila kondisi eksternal menjadi pendorong keberhasilan KUD maka merupakan peluang. Apabila kondisi eksternal menjadi penghambat kerberhasilan KUD maka merupakan ancaman.

3.      Pembobotan
Nilai bobot yang diberikan pada setiap indikator yang dikaji dalam SWOT mempunyai tingkatan strategis yang berpengaruh langsung bagi keberhasilan KUD.  Jumlah bobot yang diberikan untuk masing-masing faktor adalah:

- Kekuatan  : + 100;  

- Kelemahan : - 100

- Peluang : + 100

- Ancaman : -100

Pemberian bobot didasarkan pada tingkat kepentingan relatif masing-masing
indikator terhadap indikator lainnya. Penelitian ini menggunakan bobot 20 pada setiap indikator yang digunakan.

4.      Nilai
Nilai setiap indikator yang dikaji dalam SWOT berskala antara 1 sampai 5 (Tabel 1)

Tabel 1. Nilai setiap indikator.
Nilai
Kekuatan/peluang
Kelemahan/
ancaman

5
4
3
2
1
Besar sekali
Besar
Sedang
Kurang besar
Kurang besar sekali
Besar sekali
Besar
Sedang
Kecil
Kecil sekali


5.      Nilai tertimbang
Pemberian nilai tertimbang berdasarkan perkalian antara bobot dengan nilai yang diberikan pada setiap indikator.

6.       Matrik pembobotan dan penilaian (Tabel 2)



Tabel 2. Matrik pembobotan dan penilaian.

No.
Indikator
Bobot
Nilai
Nilai tertimbang

Kekuatan
1
2
3
4
5


Kelemahan
1
2
3
4
5


Peluang
1
2
3
4
5


Ancaman
1
2
3
4
5



Struktur permodalan
Biaya produksi yang ekonomis
Kualitas pelayanan
Kemampuan inovasi produk   
Manajemen yang solid
Jumlah


Komposisi pelanggan
Kemampuan perencanaan
Kualitas sumberdaya manusia
Standar prosedur operasi
Budaya perusahaan
Jumlah


Kemampuan memasuki pasar/ segmen pasar
Produk substitusi dari produk pesaing
Diversifikasi dari produk yang sejenis
Birokrasi pemerintah
Kebijakan tentang lingkungan
Jumlah


Kondisi ekonomi dan politik
Stabilitas nilai tukar mata uang
Perkembangan teknologi
Meningkatnya persaingan
Perubahan cita rasa dari pelanggan
Jumlah



20
20
20
20
20
100


20
20
20
20
20
100


20
20
20
20
20
100


20
20
20
20
20
100





7.       Matrik analisis SWOT (Tabel 3).

Tabel 3.  Matrik analisis SWOT.
No.
Indikator
Nilai tertimbang
Indikator
Nilaitertimbang
1
2
Kekuatan
Kelemahan

Peluang
Ancaman


Selisih

Selisih



8.      Posisi persaingan perusahaan. Memasukkan nilai tertimbang yang tercantum dalam matrik SWOT  ke dalam peta posisi persaingan KUD.
                  



 
                        O

         Kuadran II                        Kuadran I
         (Stability)                          (Growth)



 

W      Kuadran III                    Kuadran IV     S
          (Survival)                       (Diversification)  



                                  T

Gambar 1. Peta posisi.


9.      Penentuaan strategi KUD berdasarkan posisi perusahaan.
a.       Jika posisi KUD berada pada kuadran I, hal ini menggambarkan bahwa  KUD memiliki kekuatan internal yang cukup besar dan memiliki kesempatan yang cukup banyak oleh karena itu strategi yang ditempuh adalah melalui stategi pertumbuhan (growth).
b.       Jika posisi KUD berada pada kuadran II, hal ini menggambarkan bahwa  KUD memiliki kelemahan internal namun masih memiliki kesempatan yang dapat diraih dalam persaingan,  oleh karena itu strategi yang ditempuh adalah melalui stategi stabilisasi (stability).
c.       Jika posisi KUD berada pada kuadran III, hal ini menggambarkan bahwa  posisi KUD berada dalam kondisi yang memiliki kelemahan internal serta adanya ancaman yang cukup besar dari pesaing, oleh karena itu strategi yang ditempuh adalah melalui stategi bertahan  (survival).
d.      Jika posisi KUD berada pada kuadran IV, hal ini menggambarkan bahwa posisi KUD berada dalam kondisi yang memiliki kekuatan internal yang cukup  besar namun terdapat ancaman yang cukup besar dari pesaing, oleh karena itu strategi yang ditempuh adalah melalui stategi diversifikasi  (diversification).




Nama/NPM   : Mohammad Mirsad / 28211818
Kelas/Tahun   : 2EB09/2012 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Inggris Bisnis 2 : TOEFL

NAMA : MOHAMMAD MIRSAD NPM    : 28211818 KELAS: 3EB09       Test of English as a Foreign Language Test of English as a Foreign Language or TOEFL is a standardised test of English language proficiency for non-native English language speakers wishing to enroll in U.S. universities. The test is accepted by many English-speaking academic and professional institutions. TOEFL is one of the two major English-language tests in the world, the other being the IELTS . TOEFL is a trademark of ETS ( Educational Testing Service ), a private non-profit organisation, which designs and administers the tests. The scores are valid for two years; then they are no longer reported. History In 1962, a national council made up of representatives of thirty government and private organizations was formed to address the problem of ensuring English language proficiency for non-native speakers wishing to study at U.S. universities. This council recommended the development and adminis

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Asia

Nama           : Mohammad Mirsad NPM           : 28211818 Kelas          : 4EB09   ·          Perkembangan Akuntansi di ASIA 1.       Thailand 2.       Japan 3.       Cina 4.       Singapura 5.       Korea Selatan 6.       Indonesia ·          Sistem Akuntansi Thailand Ø   Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi.   Sistem akuntansi yang berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor   seperti pada negara-negara Anglo-Amerika Ø   Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Thailand adalah Thai GAPP berdasarkan pada IASS dan SAK Ø   Standart akuntansi dikeluarkan oleh ICAAT berdiri pada tahun 1948 Ø   Standar Akuntansi Thailand dan Standar Pelaporan Keuangan yang diumumkan oleh Thailand Federasi Profesi Akuntansi (FAP) sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) diterapkan pada tahun 2011. ·          Sistem A

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1. Definisi Akuntansi     Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. 2. Fungsi Akuntansi     Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Fungsi dasar akuntansi: a. Menciptakan sistem akuntansi b. Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan c. Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian ak