Pembiayaan sector mikro
Pembiayaan Sektor Mikro adalah pembiayaan yang diberikan kepada pengusaha mikro yang memiliki
tujuan untuk menganalisis pasar dan juga bagaimana mekanisme pasar tersebut
yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa serta bagaimana alokasi
dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Pembiayaan sektor
mikro biasannya ditujukan untuk perusahaan dan usaha kecil. Jadi,
pembiayaan sektor Mikro adalah pembiayaan yang memang ditujukan untuk
masyarakat khususnya masyarakat bawah ataupun menengah dimana pembiayaan
tersebut tidak berasal dari dana yang berasal dari masyarakat.
Sistem Pembiayaan Mikro.
Indonesia
mempunyai banyak pengalaman mengembangkan sistem pembiayaan dengan pola manajemen
dari bawah (grass root) atau lebih dikenal sebagai pembiayaan mikro.
Perkembangan sistem pembiayaan mikro secara garis besar ada 2 (dua) jalur. Pertama,
sistem ini lahir dan merupakan bagian dari sistem sosial-kultural
masyarakat. Sistem ini bersifat mandiri dan mengakar kuat di tengah-tengah
masyarakat. Bentuk konkrit
penerapan sistem ini diantaranya pola arisan atau gotong royong. Kedua,
sistem pembiayaan mikro yang pertumbuhannya diprakarsai melalui program
pemerintah. Ada kaitan kepentingan antara motif dan kepentingan pembangunan
dengan pendirian lembaga keuangan mikro. Lembaga keuangan mikro yang
diprakarsai oleh pemerintah, dan menunjukkan eksistensi dan perannya antara
lain ; Badan Kredit Kecamatan (BKK) di Jawa Tengah dan Kredit Usaha Rakyat
Kecil (KURK) di Jawa Timur, Tempat PelayananSimpan Pinjam (TPSP) koperasi serta
berbagai bentuk lembaga kredit pedesaan yang memiliki visi menumbuhkan lembaga
keuangan mikro yang mandiri. Walaupun latar belakang pendiriannya berbeda,
keduanya memiliki muara sama, yaitu melayani kebutuhan permodalan
usaha mikro dan usaha kecil yang tidak memenuhi syarat dan akses dengan lembaga
keuangan formal.
Sistem
pembiayaan mikro secara sepintas terkesan kurang profesional, memiliki cakupan
sempit dan hanya berpusar pada layanan dalam skala sangat sempit. Kesan seperti
ini tidak keliru. Keberadaan sistem pembiayaan mikro justru ditopang oleh
faktor sosial-kultural yang berintegrasi dengan pertimbangan komersial,
menciptakan bangun sistem pembiayaan yang mengakar dan memiliki daya tahan kuat
yang tidak selalu ditemukan pada sistem pembiayaan formal.
Konsep dasar
membangun lembaga keuangan mikro, semakin diperluas dalam berbagai program atau
proyek-proyek dukungan keuangan. Salah satu diantaranya adalah program kredit
candak kulak (KCK) menempatkan Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) menjadi
pusat pelayanan permodalan anggotanya. TPSP berada di satu desa, secara
fisik dekat dengan nasabah sehingga benar-benar memberikan kemudahan, kecepatan
pelayanan dan kemudahan dalam pengawasan. Keberadaan dan kinerja berbagai
lembaga pembiayaan grass root merupakan pengalaman berharga. Ragam dan
jumlah lembaga pembiayaan grass root yang pernah dan masih ada sekarang ini
adalah sangat besar. Semua ini menandakan bahwa sistem pembiayaan mikro dapat
diterima dan cocok sebagai alternatif pembiayaan UKMK.
Apa
saja kelebihan pembiayaan mikro?
Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah pelaku usaha mikro, kalau kita bisa meningkatkan performance mereka. Mereka dapat keuntungan, maka secara tidak langsung kita ikut meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Karena efek multiplayernya lebih cepat dibandingkan dengan memberi pembiayaan kepada sektor besar. Misalnya kita punya dana Rp1 Milyar dan kita melakukan pembiayaan sebesar satu juta per orang, berarti ada seribu orang yang bisa kita bantu. Pengalaman dari krisis bangsa Indonesia yang berhasil bertahan bahkan tumbuh dengan baik adalah sektor mikro. Mereka mempunyai daya tahan yang lebih baik dan mempunyai daya adaptasi yang lebih cepat.
Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah pelaku usaha mikro, kalau kita bisa meningkatkan performance mereka. Mereka dapat keuntungan, maka secara tidak langsung kita ikut meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Karena efek multiplayernya lebih cepat dibandingkan dengan memberi pembiayaan kepada sektor besar. Misalnya kita punya dana Rp1 Milyar dan kita melakukan pembiayaan sebesar satu juta per orang, berarti ada seribu orang yang bisa kita bantu. Pengalaman dari krisis bangsa Indonesia yang berhasil bertahan bahkan tumbuh dengan baik adalah sektor mikro. Mereka mempunyai daya tahan yang lebih baik dan mempunyai daya adaptasi yang lebih cepat.
Pembiayaan Corporate
Pembiayaan Corporate merupakan
badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan & memaksimalkan kekayaan pemilik
dengan menggunakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, karyawan serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka. Dengan kata lain Pembiayaan Corporate yaitu system yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value
added) dengan menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh
informasi dengan benar, akurat, tepat waktu dan transparan mengenai semua
informasi kinerja perusahaan.
Menurut
saya yang lebih menguntungkan adalah “pembiayaan
sektor mikro” karena untuk
saat ini jenis usaha di Indonesia masyarakatnya dominan terhadap pelaku usaha
mikro. Bahkan Perhatian dunia perbankan pada pembiayaan usaha mikro semakin meningkat. Dengan adannya
pembiayaan sektor mikro tersebut hal ini dapat membantu bagi para usaha kecil
dan apabila usaha mereka telihat berhasil maka dampaknya akan juga mempengaruhi
Perekonomian yang lebih baik. Saat ini dampak dari perkembangan usaha kecil pun
terlihat sangat cepat dan pesat dibandingkan dengan memberikan pembiayaan untuk
usaha yang besar karena dengan memberikan pembiayaan dengan jumlah yang
besar untuk sektor mikro lebih banyak orang yang dapat dibantu. Dengan melihat
pengalaman krisis Indonesia khususnya yang berhasil bertahan bahkan tumbuh
dengan baik adalah dari Sektor Mikro. Mereka mempunyai daya tahan yang lebih
baik dan mempunyai daya adaptasi yang lebih cepat.
Selain itu Pembiayaan sektor mikro
memiliki keuntungan pula seperti :
- Melayani masyarakat berpenghasilan
rendah dengan plafon yang sangat fleksibel
- Bentuk agunan (jaminan) yang
fleksibel dan melayani jaminan non-tradisional
- Dampak psikologis dengan adanya
pemberlakuan reward and punishment akan berpengaruh terhadap kepatuhan dan ketaatan serta
kedisiplinan pembayaran angsuran.
Tantangan untuk Pembiayaan Sektor Mikro
- Keterbatasan sumber dana untuk
jangka panjang
- Kerugian apabila usaha kecil yang
diberikan dana tidak terlihat performace nya, dan
- Apabila pembiayaan nya tidak
mengenali karakteristik dari sektor pasar.
Tantangan untuk Pembiayaan Corporate
Kemungkinan resiko yang paling
sering terjadi pada sistem pembelian secara kredit, adalah pelunasan hutang
lebih awal (prepayment) atau konsumen gagal bayar (default) . Kedua hal ini
menyebabkan arus kas (cash flow) pengembalian pinjaman tidak sesuai perjanjian
sedangkan Bila terjadi pelunasan lebih awal (prepayment) maka perusahaan
pembiayaan akan menanggung biaya pinjaman (bunga) sementara kredit yang
disalurkan dilunasi sebelum jangka waktu kreditnya berakhir, sehingga ada dana
yang tidak terpakai (idle) dimana bunga pinjaman kepada pihak lainnya terus
berjalan sehingga tidak berdampak baik juga terhadap perusahaan pembiayaan.
Sumber :
http://popyalawiyah.blogspot.com/2012/04/tugas-4-pembiayaan-sektor-mikro.html
Komentar
Posting Komentar