Perjuangan sang Buah Hati
Dahulu di sebuah kotal
kecil, lahirlah seorang anak laki-laki yang sangat lucu. Kulit putih dengan
rambut hitam kecoklatan membuat si anak laki-laki ini sangat menggemaskan. Kelahiran
anak laki-laki ini sangatlah ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri tersebut.
Kebahagiaan terlihat jelas diwajah mereka.
Hari terus berganti,
kedua pasangan ini membesarkan sang buah hati dengan kasih sayang yang
melimpah. Seiring berjalannya waktu, sang
buah hati tumbuh menjadi anak yang pintar. Di dalam keluarganya dia anak yang
ceria, kehadirannya dapat menghangatkan suasana.
Waktu terus berjalan,
si anak laki-laki ini mulai tumbuh menjadi pria dewasa. Setelah lulus di salah
satu perguruan tinggi, ia di beri usaha oleh ayahnya. Hari bergati hari ia
lalui tanpa kenal lelah, bekerja dengan semangat. Sampailah dia menemukan
seorang gadis pujaan. Gadis cantik yang membuat si anak laik-laki tersebut
jatuh hati padanya. Dengan restu ke dua orang tua merekapun menikah dan menetap
di dekat rumah orang tuanya. Kebahagiaan terpancar jelas diwajahnya.
Beberapa tahun setelah menikah keadaanpun menjadi terbalik. Kebahagiaan mulai
menghilang sedikit demi sedikit. Sifat egois sang istri membuatnya stress bukan
kepalang. Seorang istri yang dia harapkan dapat menjaga orang tuanya, malah
berubah bagai ular berbisa. Kejadian ini sontak membuat si anak laki-laki ini terserang penyakit. Walaupun dari luar dia terlihat baik-baik saja tetapi penyakit yang di
derita terus menggerogoti tubuhnya sampai terlihat sangat kurus. Dalam keadaan
seperti sekarang ini sang istri malah menggugat cerai dirinya. Dalam keadaan
sakit, dia menceraikan istrinya dan kembali ke rumah orang tuanya. Sesampainya
dirumah, dia langsung memeluk kedua orang tuanya dan berkata “maaf kan aku ibu,
bapak, atas semua kejadian ini.” Dengan senyuman sang ibu menjawab “tidak ada
yang perlu disesalkan nak, semua ini hanyalah ujian dari tuhan.. disini ada
bapak dan ibu yang selalu menyayangimu.” Air matapun mengalir deras di pipi sang
anak.
Beberapa minggu kemudian sang anak yang masih terserang penyakit
mengerikan ini pergi keluar kota untuk bekerja. Dengan perbekalan dan uang yang
cukup ia pun pergi. Namun entah apa yang dia kerjakan, dia selalu meminta uang
kepada orang tuanya. Dengan ketulusan hati, kedua orangtuanya selalu memberikan
karna mereka tidak ingin melihat anaknya menderita walaupun hal ini membuat
harta mereka menipis. Waktu terus berjalan, orang tua si anak laki-laki
tersebut mulai khawatir dan pasrah dengan apa yang di lakukan sang anak.
Sampailah
si anak laki-laki tercinta ini menghembuskan nafas terahir. Kedua orangtua nya
sangat terpukul atas kepergian buah hati yang disayanginya selama ini. Tetes air
mata membasahi pipi kedua orang tuanya. Sesampainya di acara pemakaman sang
ayah berkata “jika ada hutang pihutang yang belum terbayar, datanglah ke saya.”
Walaupun kenyataanya sang ayah hartanya telah habis, dia tetap mengatakan itu
sebab ia tidak mau melihat anak kesayangannya ini mati terlilit hutang. Tidak
lama setelah ucapan tersebut, datanglah seorang bapak-bapak menghampiri dengan
membawa banyak surat. Di dalam benak sang ayah, pasti akan ada banyak hutang
yang akan di tagih oleh bapak itu sebab sewaktu hidup saja sang anak terus
meminta uang kepadanya. Sang ayah berkata “ada apa pak? Apa anak saya memiliki hutang dengan
bapak?.”
kemudian bapak-bapak itu menjawab “oh.. tidak pak, saya hanya mau menyerahkan ini surat tanah dan sertifikat yang anak bapak miliki.”
sejenak sang ayah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Ternyata sang anak yang terus meminta kepadanya justru memiliki begitu banyak harta. Isak tangis tak terhelakan karena melihat sang anak yang sedang berjuang melawan penyakitnya, dia tetap kerja keras di luar, memberikan harta dan peniggalan yang begitu luar biasa. Kedua orang tuanya pun sadar, ternyata dibalik semua ini sang anak memiliki hati yang sangat mulia. Dia ingin membahagiakan kedua orang tuanya.
kemudian bapak-bapak itu menjawab “oh.. tidak pak, saya hanya mau menyerahkan ini surat tanah dan sertifikat yang anak bapak miliki.”
sejenak sang ayah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Ternyata sang anak yang terus meminta kepadanya justru memiliki begitu banyak harta. Isak tangis tak terhelakan karena melihat sang anak yang sedang berjuang melawan penyakitnya, dia tetap kerja keras di luar, memberikan harta dan peniggalan yang begitu luar biasa. Kedua orang tuanya pun sadar, ternyata dibalik semua ini sang anak memiliki hati yang sangat mulia. Dia ingin membahagiakan kedua orang tuanya.
Nama : Mohammad mirsad
Kelas : 3EB09
NPM : 28211818
Kelas : 3EB09
NPM : 28211818
Komentar
Posting Komentar